Kenapa Covid-19 Bisa Sebabkan Gangguan Saraf, Begini Penjelasannya

Jum'at, 29 Januari 2021 - 05:16 WIB
Tidak hanya demam, batuk dan berkurangnya fungsi dari indera perasa serta penciuman, Covid-19 juga menyebabkan gejala-gejala pada sistem saraf. / Foto: ilustrasi/The Scientist Magazine
JAKARTA - Covid-19 dapat menyebabkan banyak gejala klinis. Tidak hanya demam, batuk dan berkurangnya fungsi dari indera perasa serta penciuman, Covid-19 juga menyebabkan gejala-gejala pada sistem saraf. Board Certified Neurologist, dr. Zicky Yombana, Sp.S mengatakan, Covid-19 merupakan infeksi baru yang bisa menyebabkan banyak penyakit di multi organ.



"Terkait masalah saraf itu luas sekali. Tapi kalau dikaitkan dengan Covid, selama ini banyak yang beranggapan masalahnya hanya di saluran napas yang menyebabkan gagal napas, orangnya sesak, masuk ICU, ventilator," kata dr. Zicky dalam live Instagram @lawancovid_19, Kamis (28/1).



"Jadi organ sistem apapun selain pernapasan, bisa saraf, bisa pencernaan. Kita tahu Covid bisa menyebabkan diare. Nah terkait sisten saraf banyak banget," sambungnya.

Dalam kasus ini, dr. Zicky mengkategorikan menjadi dua kelompok, yaitu orang dengan penyakit saraf positif Covid-19 dan pasien Covid-19 dengan gejala saraf. Adapun orang dengan penyakit saraf seperti stroke dan nyeri positif Covid-19 harus dirawat di ruang isolasi. Namun, sulitnya mencari ruang isolasi saat ini menyebabkan stroke tidak ditangani sehinga memicu komplikasi.

"Covid ini menimbulkan komplikasi-komplikasi. Covid ini bisa memperburuk kondisi strokenya. Covid ini bisa memperburuk penyakit saraf lainnya, meskipun si Covid ini bukan menyebabkan gangguan saraf secara langsung, tapi dia bisa memperburuk," terang dr. Zicky.

"Akhirnya, ujung-ujungnya penanganan penyakit sarafnya jadi terganggu. Outcome-nya menjadi lebih buruk. Kalau sembuh pun akan menimbulkan kecacatan," tambahnya.

Pasien Covid-19 dengan gejala saraf, diungkapkan dr. Zicky, saat ini banyak ditemukan kasus neurologi menyerupai stroke dengan tidak ada faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol dan usia relatif muda. Namun, saat menjalani pemeriksaan swab, baru diketahui positif Covid-19. Menurut dr. Zicky, Covid-19 bisa menyebabkan stroke .

Di mana orang yang terinfeksi Covid-19, kekentalan darahnya bertambah dan menyebabkan aliran darah terganggu, termasuk aliran darah ke otak sehingga gejalanya mirip stroke. Kondisi ini diungkapkan dr. Zicky sebagai stroke tanpa faktor risiko yang penyebabnya Covid-19.



"Maka dia harus dirawat di tempat yang memang merawat Covid just in case, terjadi masalah sesuatu yang tidak kita inginkan terkait coronanya," tandasnya.
(nug)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More