Bukan Cuma Pantai, Belitung Tawarkan Wisata Kuliner yang Memanjakan Lidah

Senin, 08 Februari 2021 - 05:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Waroeng Kopi Ake di Belitung. Foto/Instagram Sandiaga Uno
BELITUNG - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menawarkan sensasi wisata yang menawan. Tidak hanya memiliki pantai nan elok, tetapi ada pula berbagai macam kuliner yang dapat memanjakan lidah wisatawan seperti nasi gemuk dan nasi tim ayam. Selain itu, ada juga warung kopi legendaris yang sayang untuk tidak dikunjungi jika berwisata ke negeri Laskar Pelangi ini. Salah satu kedai kopi terkenal di Belitung adalah Waroeng Kopi Ake.



Kedai kopi ini lokasinya tidak jauh dari simpang lima, Tanjung Pandan. Warung ini sudah berdiri sejak 1922. Setidaknya sudah empat generasi yang mengelola kedai kopi legendaris itu. Bukti dari kelegendarisan warung kopi ini terlihat dari ornamen dinding hingga alat dapur yang klasik. Dari ketel, alat penyulingan air, hingga gentong tempat menaruh air yang terbuat dari tembaga.

Untuk menu yang ditawarkan ada kopi hitam, kopi susu, teh manis, teh tarik, dan jeruk kunci. Selain itu ada juga makanan khasnya yakni nasi gemuk yang dilengkapi dengan kuah bersantan, lauk ikan bebulus dan sambal, serta nasi tim ayam lezat yang disajikan dengan kuah, membuat perpaduan rasa manis dan asinnya terasa pas sekaligus nikmat.



“Saya sangat menikmati nasi gemuk dan nasi tim ayam yang pakai kuah. Lalu, saya minum kopi susu khas Kopi Ake. Kekuatan dari kopi Belitung yang sudah mendunia,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat berkunjung ke Belitung, belum lama ini.

Selain itu, Sandiaga juga mencicipi kuliner khas Belitung lain seperti nasi gumuk, nasi tim ayam, dan nasi bedulang yang disajikan menggunakan tampah. Di dalamnya terdapat enam piring berisi berbagai macam lauk pauk. Di antaranya ada gangan, ayam ketumbar, sate ikan, sayur sambal ati ampela, lalapan, dan sambal.

Baca Juga: Tinjau Track Triathlon Series di Belitung, Sandiaga Uno: 'Spot Berenang Indah, Jalan Sepeda Mulus'

Bedulang memiliki arti yaitu makan bersama dengan satu dulang. Filosofinya adalah rasa kebersamaan dan saling menghargai antaranggota masyarakat serta duduk sama rata, berdiri sama tinggi.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More