Jo Byeong Gyu Jadi Pelaku Kekerasan di Sekolah?

Rabu, 17 Februari 2021 - 12:19 WIB
Kabar tak sedap datang dari aktor Korea Jo Byeong Gyu. Dia diisukan menjadi pelaku kekerasan di sekolah. Benarkah? Foto/Instagram.
SEOUL - Kabar tak sedap datang dari aktor Korea Jo Byeong Gyu . Dia diisukan menjadi pelaku kekerasan di sekolah. Hal ini membuat agensinya, HB Entertainment gerah.

HB kemudian merilis pernyataan resmi yang menyatakan pihaknya telah menyelidiki rumor tersebut dan akan mengambil tindakan hukum.




"Halo, ini HB Entertainment. Ini adalah pernyataan resmi kami tentang rumor jahat dan informasi palsu yang menyebar tentang artis kami, Jo Byeong Gyu. Kami telah menyelidiki untuk mengambil tindakan hukum terhadap orang yang menyebarkan rumor palsu dan komentar jahat tentang Jo Byeong Gyu baru-baru ini di komunitas online," tulis HB Entertainment.

"Kami secara resmi meminta penyelidikan polisi atas masalah ini dan dengan demikian penyelidikan atas kasus yang relevan telah dimulai. Kami tidak akan lagi menahan diri dalam hal perilaku kriminal seperti memproduksi massal dan menyebarkan rumor jahat tentang aktor kami. Menurut hasil penyelidikan polisi, kami tidak akan bersikap baik atau bernegosiasi, melainkan mengadvokasi kewajiban hukum yang kuat," lanjutnya.



"HB Entertainment akan terus melakukan yang terbaik untuk melindungi hak artis kami dalam menanggapi dengan kuat terhadap perilaku ilegal yang mencemarkan nama baik mereka, seperti penyebaran rumor palsu dan komentar jahat. Terima kasih," tandasnya.

Dilansir Soompi, pernyataan tersebut menanggapi postingan yang muncul di forum online pada Selasa (16/2) dari seseorang yang mengaku menjadi korban perundungan Jo Byeong Gyu saat mereka bersama-sama di sekolah di Selandia Baru.

Dalam postingan tersebut, korban yang dikenal sebagai A itu menuduh bahwa pemeran So Mun dalam drama The Uncanny Counter itu telah membuat lelucon yang tidak senonoh, menghina para guru, dan berbicara dengan teman-temannya tentang merokok ganja.

“Kesimpulannya, (Jo Byeong Gyu) tidak menggunakan kekerasan fisik. Yang ada hanya kekerasan verbal. Satu-satunya hal yang saya inginkan dari menulis ini adalah pengakuan bahwa kekerasan di sekolah telah terjadi dan permintaan maaf yang tulus," kata A.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More