Pernah Jadi Bahan Bully, Septian Bramandita Kini Raup Sukses sebagai Content Creator
Rabu, 24 Februari 2021 - 13:44 WIB
JAKARTA - Di balik kisah sukses, seringkali tersimpan cerita sedih yang penuh perjuangan. Hal itu pula yang dialami content creator Septian Bramandita. Pemilik akun @bisnisbarengbram dengan lebih dari 240 ribu pengikut itu sukses meraup pendapatan yang fantastis sebelum usia 30 tahun.
Semasa sekolahnya, terutama ketika duduk di bangku SMK, pria yang akrab disapa Bram itu sering di- bully karena menekuni bisnis MLM. Dia dihindari teman-teman sekolahnya karena khawatir diprospek Bram. Tak lama kemudian, dia juga harus menerima kenyataan pahit, kisah cintanya yang hampir menuju pelaminan kandas. "Wah, kehilangan sekali ketika putus. Dulu dari pagi sampai malam, ke manapun selalu saya ikutin bareng pacar. Udah kayak orang enggak ada kehidupan lain saja," ungkap Bram dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/2).
Semasa kuliah , Bram juga terpaksa harusmeninggalkannya saat memasuki semester 7. Dia memilih untuk menetap di Bali untuk mencari ketenangan batin. "Sebulan saya di Bali, enggak kenal siapa-siapa. Jalan-jalan sendirian dan semua orang yang saya ketemui, saya ajak ngomong," kisahnya.
Pengembaraan ke Bali menjadi titik balik kehidupan Bram. Dia kembali bangkit dan mulai merintis karier sebagai content creator. Sebelum menjadi content creator sukses, Bram telah memiliki segudang pengalaman di bisnis online. Dia sudah paham segala asam garam di bidang ini.
Pada suatu waktu, rumah Bram pernah didatangi ormas dan advokat akibat ulah rekan bisnisnya yang kabur dan tidak melunasi utang, sehingga Bram dituntut untuk melunasinya. Perjalanan pahit ini berhasil dilewati Bram dengan ikhlas.
Bram sendiri membagikan pengalamannya di bisnis online dalam kontennya. Ini agar masyarakat memperoleh pengetahuan dan menghindari kesalahan yang sama. Akan tetapi, perjalanan sebagai content creator juga tidak langsung mulus begitu saja. Orang di sekitarnya kembali menghujat konten yang dibuatnya. "Ngapain sih bikin konten kayak gitu? Emangnya kamu siapa?" cibir warganet kala itu.
Hal tersebut tidak menyurutkan semangat Bram, dia tetap konsisten berkarya dan mengacuhkan sindiran itu. Pengalaman ketika dirundung dulu membuatnya bermental baja. "Yah, dibiarin aja komen negatif itu. Toh, itu hanya lewat jari-jari iseng saja," ujar Bram terkait cibiran yang diterimanya.
Setelah 3-4 bulan konsisten memproduksi konten, usaha Bram mulai memetik hasil. Pada 2020, impiannya untuk membeli mobil mewah hasil keringatnya sendiri tercapai dan video tersebut sudah memperoleh lebih dari 370 ribu view di TikTok.
"Sudah lama punya TikTok, tapi dulu kontennya masih joget-joget. Saya enggak bisa joget, nyanyi, look juga pas-pasan. Ketika mulai muncul konten edukatif, akhirnya saya muncul dengan smart look saja," kata Bram ketika mengawali terjun ke TikTok.
Konten Bram menjadi sumber inspirasi bagi para pejuang bisnis online. Setelah viral di TikTok, banyak pihak yang ingin berguru pada Bram. Dia kemudian membuka digital marketing agency untuk membantu para UKM mengembangkan bisnisnya. Dia pun berpesan kepada para milenial agar jangan takut ke luar dari zona nyaman dan tiada usaha yang mengkhianati hasil.
Semasa sekolahnya, terutama ketika duduk di bangku SMK, pria yang akrab disapa Bram itu sering di- bully karena menekuni bisnis MLM. Dia dihindari teman-teman sekolahnya karena khawatir diprospek Bram. Tak lama kemudian, dia juga harus menerima kenyataan pahit, kisah cintanya yang hampir menuju pelaminan kandas. "Wah, kehilangan sekali ketika putus. Dulu dari pagi sampai malam, ke manapun selalu saya ikutin bareng pacar. Udah kayak orang enggak ada kehidupan lain saja," ungkap Bram dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/2).
Semasa kuliah , Bram juga terpaksa harusmeninggalkannya saat memasuki semester 7. Dia memilih untuk menetap di Bali untuk mencari ketenangan batin. "Sebulan saya di Bali, enggak kenal siapa-siapa. Jalan-jalan sendirian dan semua orang yang saya ketemui, saya ajak ngomong," kisahnya.
Pengembaraan ke Bali menjadi titik balik kehidupan Bram. Dia kembali bangkit dan mulai merintis karier sebagai content creator. Sebelum menjadi content creator sukses, Bram telah memiliki segudang pengalaman di bisnis online. Dia sudah paham segala asam garam di bidang ini.
Pada suatu waktu, rumah Bram pernah didatangi ormas dan advokat akibat ulah rekan bisnisnya yang kabur dan tidak melunasi utang, sehingga Bram dituntut untuk melunasinya. Perjalanan pahit ini berhasil dilewati Bram dengan ikhlas.
Bram sendiri membagikan pengalamannya di bisnis online dalam kontennya. Ini agar masyarakat memperoleh pengetahuan dan menghindari kesalahan yang sama. Akan tetapi, perjalanan sebagai content creator juga tidak langsung mulus begitu saja. Orang di sekitarnya kembali menghujat konten yang dibuatnya. "Ngapain sih bikin konten kayak gitu? Emangnya kamu siapa?" cibir warganet kala itu.
Hal tersebut tidak menyurutkan semangat Bram, dia tetap konsisten berkarya dan mengacuhkan sindiran itu. Pengalaman ketika dirundung dulu membuatnya bermental baja. "Yah, dibiarin aja komen negatif itu. Toh, itu hanya lewat jari-jari iseng saja," ujar Bram terkait cibiran yang diterimanya.
Setelah 3-4 bulan konsisten memproduksi konten, usaha Bram mulai memetik hasil. Pada 2020, impiannya untuk membeli mobil mewah hasil keringatnya sendiri tercapai dan video tersebut sudah memperoleh lebih dari 370 ribu view di TikTok.
"Sudah lama punya TikTok, tapi dulu kontennya masih joget-joget. Saya enggak bisa joget, nyanyi, look juga pas-pasan. Ketika mulai muncul konten edukatif, akhirnya saya muncul dengan smart look saja," kata Bram ketika mengawali terjun ke TikTok.
Konten Bram menjadi sumber inspirasi bagi para pejuang bisnis online. Setelah viral di TikTok, banyak pihak yang ingin berguru pada Bram. Dia kemudian membuka digital marketing agency untuk membantu para UKM mengembangkan bisnisnya. Dia pun berpesan kepada para milenial agar jangan takut ke luar dari zona nyaman dan tiada usaha yang mengkhianati hasil.
(nug)
tulis komentar anda