Sering Mendengkur? Hati-Hati Ini Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung!
Kamis, 25 Februari 2021 - 17:20 WIB
JAKARTA - Banyak orang beranggapan bahwa mendengkur adalah tanda orang tidur sangat nyenyak. Apalagi bila orang tersebut susah dibangunkan, bahkan ketika banyak suara berisik di dekatnya. Padahal mendengkur justru bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, salah satunya tanda penyakit jantung .
American Heart Association menyebutkan bahwa mendengkur bisa menjadi tanda sleep apnea, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Sleep apnea adalah gangguan kesehatan berupa terhentinya napas selama beberapa saat ketika tidur.
Dikutip dari laman Primaya Evasari Hospital, Mendengkur atau mengorok bukanlah perilaku tidur yang wajar. Orang mendengkur ketika tidak ada cukup ruang bagi lidah di bagian belakang tenggorokan. Umumnya, orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas mendengkur ketika tidur.
Sebab, terdapat tumpukan lemak di saluran pernapasan, bahkan di area lidah, yang menghalangi kerja sistem pernapasan. Ini yang mengaitkan kebiasaan mendengkur dengan tanda penyakit jantung.
Saat orang tertidur, otot di langit-langit mulut, lidah, dan tenggorokan akan melemas. Jaringan di tenggorokan yang rileks itu dapat menghalangi jalan napas dan menimbulkan getaran saat bernapas. Bila lemak bertumpuk di jaringan itu, jalan napas akan makin sempit. Akibatnya, aliran napas makin kuat sehingga getaran meningkat.
Patut digarisbawahi adalah tidak ada kaitan langsung antara mendengkur dan penyakit jantung. Namun, menurut banyak penelitian, terdapat peningkatan risiko penyakit jantung pada orang yang punya kebiasaan mendengkur. Itu yang memunculkan pendapat bahwa mendengkur bisa jadi tanda penyakit jantung. Jadi ada pula kemungkinan orang mendengkur tapi tak punya masalah jantung.
Meski mendengkur tidak secara langsung menjadi tanda penyakit jantung, kita patut waspada bila punya kebiasaan itu. Khususnya bila memiliki faktor risiko penyakit jantung, terutama obesitas. Sebaiknya temui dokter segera bila terbiasa mendengkur dengan diiringi indikasi adanya masalah jantung.
Tapi bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami sleep apnea yang mengarah ke masalah jantung di kemudian hari. Karena itu, pemeriksaan oleh dokter jantung bisa menjadi cara terbaik untuk melakukan pencegahan dan perawatan sejak dini.
American Heart Association menyebutkan bahwa mendengkur bisa menjadi tanda sleep apnea, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Sleep apnea adalah gangguan kesehatan berupa terhentinya napas selama beberapa saat ketika tidur.
Baca Juga
Dikutip dari laman Primaya Evasari Hospital, Mendengkur atau mengorok bukanlah perilaku tidur yang wajar. Orang mendengkur ketika tidak ada cukup ruang bagi lidah di bagian belakang tenggorokan. Umumnya, orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas mendengkur ketika tidur.
Sebab, terdapat tumpukan lemak di saluran pernapasan, bahkan di area lidah, yang menghalangi kerja sistem pernapasan. Ini yang mengaitkan kebiasaan mendengkur dengan tanda penyakit jantung.
Saat orang tertidur, otot di langit-langit mulut, lidah, dan tenggorokan akan melemas. Jaringan di tenggorokan yang rileks itu dapat menghalangi jalan napas dan menimbulkan getaran saat bernapas. Bila lemak bertumpuk di jaringan itu, jalan napas akan makin sempit. Akibatnya, aliran napas makin kuat sehingga getaran meningkat.
Patut digarisbawahi adalah tidak ada kaitan langsung antara mendengkur dan penyakit jantung. Namun, menurut banyak penelitian, terdapat peningkatan risiko penyakit jantung pada orang yang punya kebiasaan mendengkur. Itu yang memunculkan pendapat bahwa mendengkur bisa jadi tanda penyakit jantung. Jadi ada pula kemungkinan orang mendengkur tapi tak punya masalah jantung.
Meski mendengkur tidak secara langsung menjadi tanda penyakit jantung, kita patut waspada bila punya kebiasaan itu. Khususnya bila memiliki faktor risiko penyakit jantung, terutama obesitas. Sebaiknya temui dokter segera bila terbiasa mendengkur dengan diiringi indikasi adanya masalah jantung.
Tapi bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami sleep apnea yang mengarah ke masalah jantung di kemudian hari. Karena itu, pemeriksaan oleh dokter jantung bisa menjadi cara terbaik untuk melakukan pencegahan dan perawatan sejak dini.
(wur)
Lihat Juga :
tulis komentar anda