Tetap Jaga Prokes! Kekebalan Tubuh Baru Terbentuk 6 Minggu Setelah Vaksin Kedua
Senin, 15 Maret 2021 - 19:23 WIB
JAKARTA - Kekebalan tubuh akan terbentuk dua sampai enam minggu setelah penyuntikan vaksin Covid-19 kedua. Oleh karena itu, masyarakat yang sudah divaksinasi harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjauhi kerumunan dan menjaga jarak.
"Penyuntikan ini tentu saja karena dilakukan secara bertahap, maka tidak akan mungkin mempunyai kekebalan sesaat. Yang paling penting adalah kekebalan akan tercipta dua atau sampai enam minggu pasca penyuntikan kedua," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) beberapa waktu lalu.
"Karena itu walau sudah disuntik, maka masyarakat dan tokoh publik tersebut serta tenaga medis tetap harus melaksanakan protokol kesehatan yaitu 4M, menjaga jarak, mencuci tangan, kemudian memakai masker, serta menjauhi kerumunan," lanjutnya.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar antibodi terbentuk optimal setelah vaksin dengan cara menjaga badan agar tetap sehat dan bugar. Asupan gizi dan metabolisme yang baik akan membantu proses pembekuan antibodi dalam tubuh.
Pastikan tidak ada riwayat penyakit yang menjadi kontra indikasi vaksinasi. Misalnya, alergi parah atau yang mengalami kondisi penurunan imun seperti menjalani kemoterapi dan transplatasi organ. Patuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 belum berakhir.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat, bahwa vaksin Covid-19 bukan obat. Pasalnya, sampai saat ini, belum ditemukan obat khusus untuk menangani Covid-19. Vaksin, dijelaskan dr Reisa merupakan pencegahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru.
"Namun diingat ya, vaksin ini sebenarnya bukan obat. Vaksin itu pencegahan. Jadi dia mendorong kekebalan spesifik atau khusus pada penyakit Covid-19 ini karena sampai sekarang kita tahu belum ditemukan obat khusus untuk melawan Covid-19," jelas dr Reisa.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
"Penyuntikan ini tentu saja karena dilakukan secara bertahap, maka tidak akan mungkin mempunyai kekebalan sesaat. Yang paling penting adalah kekebalan akan tercipta dua atau sampai enam minggu pasca penyuntikan kedua," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) beberapa waktu lalu.
"Karena itu walau sudah disuntik, maka masyarakat dan tokoh publik tersebut serta tenaga medis tetap harus melaksanakan protokol kesehatan yaitu 4M, menjaga jarak, mencuci tangan, kemudian memakai masker, serta menjauhi kerumunan," lanjutnya.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar antibodi terbentuk optimal setelah vaksin dengan cara menjaga badan agar tetap sehat dan bugar. Asupan gizi dan metabolisme yang baik akan membantu proses pembekuan antibodi dalam tubuh.
Pastikan tidak ada riwayat penyakit yang menjadi kontra indikasi vaksinasi. Misalnya, alergi parah atau yang mengalami kondisi penurunan imun seperti menjalani kemoterapi dan transplatasi organ. Patuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 belum berakhir.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro mengingatkan masyarakat, bahwa vaksin Covid-19 bukan obat. Pasalnya, sampai saat ini, belum ditemukan obat khusus untuk menangani Covid-19. Vaksin, dijelaskan dr Reisa merupakan pencegahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru.
"Namun diingat ya, vaksin ini sebenarnya bukan obat. Vaksin itu pencegahan. Jadi dia mendorong kekebalan spesifik atau khusus pada penyakit Covid-19 ini karena sampai sekarang kita tahu belum ditemukan obat khusus untuk melawan Covid-19," jelas dr Reisa.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
(wur)
tulis komentar anda