Konsumsi Kue Lebaran Berlebihan Dapat Menurunkan Kekebalan Tubuh

Selasa, 19 Mei 2020 - 15:49 WIB
Penelitian terhadap 265 pasien Covid-19 yang telah dipublikasikan di jurnal internasional Lancet menunjukkan bahwa rata-rata pasien Covid-19 yang lebih muda memiliki masalah kegemukan dan obesitas. Kegemukan dan obesitas sendiri menyebabkan prognosis yang buruk bagi pasien Covid-19.

“Penting untuk memantau berat badan secara periodik dalam menyikapi potensi meningkatknya konsumsi kue-kue manis secara berlebihan di Hari Idul Fitri dan kurangnya aktivitas fisik di masa karantina mandiri,” tutur Nadiyah.

Penelitian terkait respon imunitas terhadap makanan tinggi gula menunjukkan semua bentuk karbohidrat (pati atau gula) dapat mengurangi keefektifan sel darah putih dalam menghancurkan bakteri dan virus.

“Ketika imunitas tubuh rendah, maka tubuh mudah terinfeksi SARS-Cov-2 (virus dari Covid-19) yang menyerang sel limfosit T. Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih/leukosit yang ada dalam peredaran darah,” paparnya.

Sel darah putih berfungsi membantu melindungi tubuh terhadap penyakit dan melawan infeksi bakteri dan virus. Hasil penelitian, setelah puasa semalam kemudian konsumsi 100 gram karbohidrat (gula atau pati), menunjukkan semua bentuk karbohidrat (pati atau gula) mengurangi keefektifan sel darah putih dalam menghancurkan bakteri dan virus.

Leukocytic index (LI), yaitu ukuran seberapa banyak mikroorganisme yang dapat dimakan oleh satu sel leukosit dalam 1 jam, menurun hingga 50% dari kondisi awal puasa selama semalam. Dibutuhkan waktu lebih dari 5 jam untuk LI kembali menjadi normal. Sel leukosit/darah putih akan terus tertekan dan tidak dapat melakukan kerjanya menghancurkan virus dengan optimal bila terus menerus atau secara berlebihan mengkonsumsi makanan tinggi pati atau gula, seperti konsumsi kue lebaran, yang banyak orang mengganggapnya sebagai makanan ringan yang dapat dimakan kapan saja tanpa menghitung jumlah porsi dan dapat dikonsumsi terus menerus.

Pada dasarnya, asupan karbohidrat penting dan bermanfaat untuk kebutuhan energi kita bila dikonsumsi sebagai bagian dari pola gizi seimbang. Karbohidrat bisa menjadi ‘racun’ jika dikonsumsi tidak sesuai dengan pola gizi seimbang.

Karbohidrat dapat berupa jenis gula sederhana/monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Gula sederhana seperti sukrosa (gula pasir) yang banyak digunakan untuk membuat kue-kue lebaran memiliki indeks glikemik yang tinggi.

Jenis polisakarida atau karbohidrat kompleks yang dapat menurunkan stres oksidatif adalah serat, yang dapat diperoleh dari serealia/biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran.

“Jadi bijaklah dalam mengkonsumsi kue lebaran di tengah pandemi Covid-19, hitung dan batasi berapa buah kue yang anda makan, sajikan kacang-kacangan (tidak digoreng) dan buah-buahan sebagai makanan ringan di hari raya untuk mempertahankan dan meningkatkan imunitas tubuh Anda di tengah pandemic,” tutup Nadiyah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More