Out of The Box, Surga yang Tak Dirindukan 3 Angkat Fenomena Poliandri
Kamis, 18 Maret 2021 - 02:42 WIB
JAKARTA - Rumah produksi MD Pictures kembali menghadirkan sekuel salah satu film box office dalam negeri, Surga yang Tak Dirindukan 3. Fenomena mengenai poliandri menjadi isu yang diangkat dalam sekuel film kali ini.
Co-produser film ini, Hanung Bramantyo, yang sebelumnya menjadi sutradara di Surga yang Tak Dirindukan 1 dan 2, mengatakan bahwa tema out of the box mengenai poliandri ini menjadi tema yang menarik di kalangan milenial. Tema itu coba dikemas semenarik dan seringan mungkin agar pesannya sampai kepada penonton, terutama milenial.
"Justru malah kita bicara film tema ini untuk milenial. Kita enggak bisa generalisir tema, enggak harus tema remaja tentang cinta, namun justru mereka suka yang out of the box," ujar Hanung ketika peluncuran trailer dan poster Surga yang Tak Dirindukan 3 di Gedung MD Setiabudi, Jakarta, Rabu (17/3).
"Cerita yang beragam enggak melulu bicara tentang anak muda, orang-orang yang berusaha untuk bekerja, itu cerita orang menikah ada pelakor, gosip twitter, istri simpanan. Bahkan, masalah pribadi Kaesang saja jadi viral di kalangan milenial," lanjutnya.
Menurut Hanung, terdapat sebuah pemberontakan modernisme istilah Cogito Ergo Sum menjadi logika anak modern. Saat ini yang out of the box, di luar logika dikonsumsi dengan baik oleh milenial karena mereka lelah dengan sesuatu yang logis. Alhasil saat Hanung menerima skenario cerita ini kemudian disepakati cerita yang membalik semuanya, karenanya butuh Prita untuk men-direct filmnya.
"Biar dapat cerita dari sisi perempuan perlu sosok Prita sebagai sutradara, karena kalau saya ada nilai ego lelaki dalam film. Di situ meminta Prita memberikan sudut pandang dari sisi perempuan harus menonjol," ucap Hanung.
Co-produser film ini, Hanung Bramantyo, yang sebelumnya menjadi sutradara di Surga yang Tak Dirindukan 1 dan 2, mengatakan bahwa tema out of the box mengenai poliandri ini menjadi tema yang menarik di kalangan milenial. Tema itu coba dikemas semenarik dan seringan mungkin agar pesannya sampai kepada penonton, terutama milenial.
"Justru malah kita bicara film tema ini untuk milenial. Kita enggak bisa generalisir tema, enggak harus tema remaja tentang cinta, namun justru mereka suka yang out of the box," ujar Hanung ketika peluncuran trailer dan poster Surga yang Tak Dirindukan 3 di Gedung MD Setiabudi, Jakarta, Rabu (17/3).
"Cerita yang beragam enggak melulu bicara tentang anak muda, orang-orang yang berusaha untuk bekerja, itu cerita orang menikah ada pelakor, gosip twitter, istri simpanan. Bahkan, masalah pribadi Kaesang saja jadi viral di kalangan milenial," lanjutnya.
Menurut Hanung, terdapat sebuah pemberontakan modernisme istilah Cogito Ergo Sum menjadi logika anak modern. Saat ini yang out of the box, di luar logika dikonsumsi dengan baik oleh milenial karena mereka lelah dengan sesuatu yang logis. Alhasil saat Hanung menerima skenario cerita ini kemudian disepakati cerita yang membalik semuanya, karenanya butuh Prita untuk men-direct filmnya.
Baca Juga
"Biar dapat cerita dari sisi perempuan perlu sosok Prita sebagai sutradara, karena kalau saya ada nilai ego lelaki dalam film. Di situ meminta Prita memberikan sudut pandang dari sisi perempuan harus menonjol," ucap Hanung.
(nug)
tulis komentar anda