Dewa Budjana Hadirkan Single Kolaborasi dengan Musisi Dunia, 'Swarna Jingga'
Senin, 22 Maret 2021 - 00:03 WIB
JAKARTA - Dewa Budjana merilis single ketiga berjudul 'Swarna Jingga' dari materi album instrumental ke-12, 'Naurora', yang dirilis di tengah masa pandemi. Pada karya terbarunya ini, gitaris band GIGI tersebut mengajak tiga musikus jazz dunia yaitu Dave Weckl (drums), Jimmy Johnson (bass), dan Mateus Asato (gitar).
Budjana merefleksikan kondisi saat ini setelah pandemi berlangsung setahun lebih dalam sebuah karya instrumental.
“Dulu kita melihat musisi asing kayak dunia yang nggak akan bisa disentuh, ternyata sekarang akhirnya saya dapat mengalami situasi itu. Bersyukur dan beruntung banget ada support dari (label) Mehsada, akhirnya bisa ketemu,” ujar Budjana melalui keterangan tertulis belum lama ini.
Kolaborasi Budjana dengan musisi dunia dipilihnya karena mereka sudah dikenal banyak orang dan memiliki ciri serta kemampuan bermusik yang tak perlu diragukan lagi. "Saya melibatkan musisi asing bukan karena dia bule. Kalau musisi bule aja mungkin di Bali banyak, tetapi kan yang harus punya nama dan pasti punya kemampuan," kata suami Putu Borrawati itu.
Dave Weckl merupakan drummer paling inovatif dan musisi dunia yang selalu berkontribusi dalam industri serta pendidikan musik. Majalah Modern Drummer memasukkan Weckl ke dalam Hall of Fame mereka pada 2000 dan menamainya sebagai salah satu dari 25 drummer terbaik sepanjang masa. Pertimbangan inilah yang membuat Budjana memilih Weckl sebagai drummer dalam lagu 'Swarna Jingga'.
"Walaupun saya nggak terlalu dengar banyak, tapi nama dia termasuk, seperti kalau di susunan pemerintahan, kayak menteri Dave Weckl, jadi harus. Kemarin pas dihubungi, dia dengan senang hati mau walaupun rekamannya jarak jauh," kata Budjana.
Budjana sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Jimmy Johnson. Ini merupakan proyek ketiganya bersama musisi jazz yang identik dengan 5-string alembic bass itu. Sebagai solois, Jimmy Johnson dikenal sebagai musisi serbabisa, melodius, dan memiliki kemampuan yang hebat untuk menemukan harmoni.
Pada posisi gitar ada Mateus Asato, yang dikenal sebagai gitaris muda Brasil berbakat. Gitaris kelahiran 30 Agustus 1963 itu mengaku salut dengan eksistensi Mateus Asato, meski usianya masih muda. Saat diajak berkolaborasi, Mateus Asato mengaku senang dan antusias.
Budjana merefleksikan kondisi saat ini setelah pandemi berlangsung setahun lebih dalam sebuah karya instrumental.
“Dulu kita melihat musisi asing kayak dunia yang nggak akan bisa disentuh, ternyata sekarang akhirnya saya dapat mengalami situasi itu. Bersyukur dan beruntung banget ada support dari (label) Mehsada, akhirnya bisa ketemu,” ujar Budjana melalui keterangan tertulis belum lama ini.
Kolaborasi Budjana dengan musisi dunia dipilihnya karena mereka sudah dikenal banyak orang dan memiliki ciri serta kemampuan bermusik yang tak perlu diragukan lagi. "Saya melibatkan musisi asing bukan karena dia bule. Kalau musisi bule aja mungkin di Bali banyak, tetapi kan yang harus punya nama dan pasti punya kemampuan," kata suami Putu Borrawati itu.
Dave Weckl merupakan drummer paling inovatif dan musisi dunia yang selalu berkontribusi dalam industri serta pendidikan musik. Majalah Modern Drummer memasukkan Weckl ke dalam Hall of Fame mereka pada 2000 dan menamainya sebagai salah satu dari 25 drummer terbaik sepanjang masa. Pertimbangan inilah yang membuat Budjana memilih Weckl sebagai drummer dalam lagu 'Swarna Jingga'.
"Walaupun saya nggak terlalu dengar banyak, tapi nama dia termasuk, seperti kalau di susunan pemerintahan, kayak menteri Dave Weckl, jadi harus. Kemarin pas dihubungi, dia dengan senang hati mau walaupun rekamannya jarak jauh," kata Budjana.
Budjana sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Jimmy Johnson. Ini merupakan proyek ketiganya bersama musisi jazz yang identik dengan 5-string alembic bass itu. Sebagai solois, Jimmy Johnson dikenal sebagai musisi serbabisa, melodius, dan memiliki kemampuan yang hebat untuk menemukan harmoni.
Pada posisi gitar ada Mateus Asato, yang dikenal sebagai gitaris muda Brasil berbakat. Gitaris kelahiran 30 Agustus 1963 itu mengaku salut dengan eksistensi Mateus Asato, meski usianya masih muda. Saat diajak berkolaborasi, Mateus Asato mengaku senang dan antusias.
Lihat Juga :
tulis komentar anda