Desa Sawai, Keindahan yang Tersembunyi dari Maluku
Selasa, 23 Maret 2021 - 04:18 WIB
MALUKU - Indonesia memang sudah terkenal dengan pantai-pantainya yang cantik dan memanjakan mata. Tak heran jika sebagian di antaranya menjadi destinasi terbaik untuk berlibur. Salah satunya adalah Indonesia bagian timur yang kini menjadi destinasi terbaik untuk berlibur.
Potensi keindahan alam Indonesia bagian timur ini sudah diakui indah banyak wisatawan. Belakangan, semakin banyak wisatawan mengarahkan tujuannya ke sana, seiring promosi yang kian gencar. Desa Sawai di Pulau Seram, Maluku salah satunya.
Berdekatan dengan Kawasan Taman Nasional Manusela, desa ini mempunyai keindahan yang tersembunyi. Desa Sawai merupakan desa tertua di Maluku, meskipun tidak ada literatur resmi yang menceritakan. Menurut cerita penduduk lokal, desa ini pertama kali dibangun oleh pedagang Arab yang datang ke Pulau Seram.
Memiliki keindahan alam yang terawat dan terjaga menjadikan desa wisata ini menarik untuk dikunjungi. Lautnya yang tenang serta jernih, berwarna kebiruan sehingga pemandangan ikan-ikan kecil dan biota laut terlihat dengan jelas.
Dikutip dari Travelingyuk, Senin (22/3) banyak aktivitas yang bisa dilakukan di desa wisata ini, seperti berenang di laut tenangnya, snorkeling pada spot yang mirip Ha Long Bay di Vietnam atau trekking menuju Bukit Bendera untuk melihat Pulau Seram dari ketinggian.
Desa Sawai memiliki lokasi yang berdekatan dengan Taman Nasional Manusela, yang mana merupakan rumah dari 117 spesies burung, 14 di antaranya endemik yaitu nuri bayan, kasturi tengkuk-ungu, kakatua Maluku dan lainnya.
Anda menjelajahi hutan, panjat tebing dan mengamati tumbuhan serta satwa seperti rusa atau burung. Selain itu, karena Taman Nasional Manusela juga berada di area Gunung Binaiya sehingga sangat cocok untuk melakukan pendakian.
Desa Sawai secara administratif berada di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah. Cara menuju ke desa ini bisa dari Bandara Pattimura Ambon ke Pelabuhan Tulehu. Setelah itu naik ferry ke Pelabuhan Amahai di Pulau Seram.
Dengan waktu 3 jam perjalan dengan mobil, Anda akan sampai Horale, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan perahu nelayan hingga Desa Sawai. Tidak ada biaya masuk desa, hanya memerlukan biaya transportasi dan akomodasi jika menginap.
Sementara itu, jika Anda berencana menginap, siapkan kocek untuk penginapan di atas laut mulai dari Rp 250 ribu per malam.
Potensi keindahan alam Indonesia bagian timur ini sudah diakui indah banyak wisatawan. Belakangan, semakin banyak wisatawan mengarahkan tujuannya ke sana, seiring promosi yang kian gencar. Desa Sawai di Pulau Seram, Maluku salah satunya.
Berdekatan dengan Kawasan Taman Nasional Manusela, desa ini mempunyai keindahan yang tersembunyi. Desa Sawai merupakan desa tertua di Maluku, meskipun tidak ada literatur resmi yang menceritakan. Menurut cerita penduduk lokal, desa ini pertama kali dibangun oleh pedagang Arab yang datang ke Pulau Seram.
Memiliki keindahan alam yang terawat dan terjaga menjadikan desa wisata ini menarik untuk dikunjungi. Lautnya yang tenang serta jernih, berwarna kebiruan sehingga pemandangan ikan-ikan kecil dan biota laut terlihat dengan jelas.
Dikutip dari Travelingyuk, Senin (22/3) banyak aktivitas yang bisa dilakukan di desa wisata ini, seperti berenang di laut tenangnya, snorkeling pada spot yang mirip Ha Long Bay di Vietnam atau trekking menuju Bukit Bendera untuk melihat Pulau Seram dari ketinggian.
Desa Sawai memiliki lokasi yang berdekatan dengan Taman Nasional Manusela, yang mana merupakan rumah dari 117 spesies burung, 14 di antaranya endemik yaitu nuri bayan, kasturi tengkuk-ungu, kakatua Maluku dan lainnya.
Anda menjelajahi hutan, panjat tebing dan mengamati tumbuhan serta satwa seperti rusa atau burung. Selain itu, karena Taman Nasional Manusela juga berada di area Gunung Binaiya sehingga sangat cocok untuk melakukan pendakian.
Desa Sawai secara administratif berada di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah. Cara menuju ke desa ini bisa dari Bandara Pattimura Ambon ke Pelabuhan Tulehu. Setelah itu naik ferry ke Pelabuhan Amahai di Pulau Seram.
Baca Juga
Dengan waktu 3 jam perjalan dengan mobil, Anda akan sampai Horale, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan perahu nelayan hingga Desa Sawai. Tidak ada biaya masuk desa, hanya memerlukan biaya transportasi dan akomodasi jika menginap.
Sementara itu, jika Anda berencana menginap, siapkan kocek untuk penginapan di atas laut mulai dari Rp 250 ribu per malam.
(dra)
tulis komentar anda