Aceh Travel Mart 2.0 Dorong Peningkatan Wisatawan Domestik
Senin, 22 Maret 2021 - 22:30 WIB
BANDA ACEH - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif ( Kemenparekraf ) bekerja sama dengan Pemprov Aceh menggelar soft launching Calendar of Event (CoE) Aceh 2021 dan Aceh Travel Mart (ATM) 2.0. Kegiatan ini digelar untuk kembali meningkatkan jumlah wisatawan domestik.
Acara dibuka oleh Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Banda Aceh, Senin (22/3). Nia mengapresiasi acara tersebut sebagai langkah awal menggerakkan pariwisata setelah setahun lebih dilanda pandemi COVID-19.
Nia menyebut, ATM 2.0 yang mempertemuan antara pembeli dan penjual untuk paket wisata setidaknya akan meningkatkan perekonomian sektor wisata di Aceh. Meski begitu, Nia mengingatkan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Apresiasi luar biasa, memulai event pariwisata dengan offline. Suatu komitmen yang penuh keberanian dan wujud dari kebangkitan sektor pariwisata. Tapi pesan kami jangan tinggalkan protokol kesehatan, karena kalau ini berhasil, kita juga akan sukses menghadapi situasi baru," kata Nia, Senin (22/3).
Pergerakan parekraf lokal perlu ditingkatkan sesuai arahan Menparekraf Sandiaga Uno agar pelaku pariwisata terus adaptif dan inovatif demi mendorong gerakan ekonomi di Indonesia, termasuk Aceh.
Lebih lanjut Nia menyebut, kegiatan tersebut mendorong untuk berwisata sesuai tagline yang pihaknya pelopori, yakni tagar #DiIndonesiaAja, #DiAcehAja. Hanya, penerapan dan penegakan protokol kesehatan menjadi kunci sebuah indeks destinasi pariwisata.
"Penerapan dan penegakan prokes jadi key factor. Herd imunity membangun kepercayaan dan confidence. Kalau bukan kita siapa lagi?" pungkasnya.
Acara dibuka oleh Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Banda Aceh, Senin (22/3). Nia mengapresiasi acara tersebut sebagai langkah awal menggerakkan pariwisata setelah setahun lebih dilanda pandemi COVID-19.
Nia menyebut, ATM 2.0 yang mempertemuan antara pembeli dan penjual untuk paket wisata setidaknya akan meningkatkan perekonomian sektor wisata di Aceh. Meski begitu, Nia mengingatkan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Apresiasi luar biasa, memulai event pariwisata dengan offline. Suatu komitmen yang penuh keberanian dan wujud dari kebangkitan sektor pariwisata. Tapi pesan kami jangan tinggalkan protokol kesehatan, karena kalau ini berhasil, kita juga akan sukses menghadapi situasi baru," kata Nia, Senin (22/3).
Pergerakan parekraf lokal perlu ditingkatkan sesuai arahan Menparekraf Sandiaga Uno agar pelaku pariwisata terus adaptif dan inovatif demi mendorong gerakan ekonomi di Indonesia, termasuk Aceh.
Lebih lanjut Nia menyebut, kegiatan tersebut mendorong untuk berwisata sesuai tagline yang pihaknya pelopori, yakni tagar #DiIndonesiaAja, #DiAcehAja. Hanya, penerapan dan penegakan protokol kesehatan menjadi kunci sebuah indeks destinasi pariwisata.
"Penerapan dan penegakan prokes jadi key factor. Herd imunity membangun kepercayaan dan confidence. Kalau bukan kita siapa lagi?" pungkasnya.
(tsa)
tulis komentar anda