Patah Hati? Ini 4 Cara Mengatasinya

Kamis, 21 Mei 2020 - 22:03 WIB
Mengalami patah hati tidak mudah. Kenangan-kenangan mantan kekasih yang bertahan selama bertahun-tahun ini sulit dilupakan. Lalu, bagaimana mengatasinya? Foto/Istimewa.
JAKARTA - Mengalami patah hati tidak mudah. Kenangan-kenangan mantan kekasih yang bertahan selama bertahun-tahun dan mungkin butuh waktu puluhan tahun untuk tidak merasakan sakitnya.

Ada banyak sekali novel dan cerita tentang kekasih yang ditolak cintanya atau cinta tak berbalas, di mana seseorang menggunakan banyak metode, beberapa yang sangat tidak sehat untuk mengatasi hubungan masa lalu. Beberapa orang berusaha dilepaskan dari cengkeraman ingatan yang menyakitkan, dan yang lain mungkin menguburnya.

Faktanya, banyak penelitian telah dilakukan untuk meneliti perilaku manusia terkait dengan patah hati dan putus asa. Salah satu penelitian dilakukan di University of Colorado, di mana mereka melakukan serangkaian percobaan pada 40 peserta yang memiliki perpisahan yang buruk atau tidak diinginkan dalam beberapa waktu terakhir atau dalam enam bulan terakhir.



Setelah penelitian yang rumit, para peneliti menemukan bahwa ketika orang melakukan sesuatu yang mereka yakini akan membuat mereka merasa lebih baik, itu sebenarnya membantu mereka merasa lebih baik.

Ini seperti efek obat placebo. Mereka menerapkan teori yang sama pada orang-orang yang berusaha keras untuk mengatasi putus cinta atau merawat hati mereka yang hancur. Anehnya, ketika orang mencoba melakukan hal-hal yang mereka yakini membantu mereka merasa lebih baik, mereka benar-benar dapat pindah ke tempat yang lebih bahagia secara emosional.

Dalam hal, Anda sedang berjuang dengan hubungan yang rusak, Anda benar-benar dapat menggunakan tip ini untuk mengatasi perasaan Anda. Selain apa yang telah disarankan oleh para ilmuwan, seperti dilansir Times of India, berikut beberapa cara untuk meringankan rasa sakit patah hati.

1. Bicara tentang patah hati

Banyak orang membuat kesalahan ini dengan tidak menyikapi emosi mereka dan mengisi perasaan terluka dan sakit mereka. Menurut para ahli, kebencian atau emosi yang tidak terungkap membuat orang tidak bisa menyelesaikan episode yang menyebabkan mereka menekan penyesalan, kebencian, atau kesedihan mereka setelah putus. Bicaralah dengan teman atau orang kepercayaan; menjadi vokal tentang apa yang terjadi di kepala Anda.

2. Kata perpisahan
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More