Band Superglad Jawab Tudingan Abai Prokes dalam Konser Musik di Jaksel
Senin, 03 Mei 2021 - 21:12 WIB
JAKARTA - Grup band Superglad tampil di konser offline bertema "Manggung di Pasar" pada 1 Mei lalu di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam video yang sempat dibagikan di akun Instagram, tampak penonton memadati acara tersebut.
Namun, para penonton terlihat tak menerapkan protokol kesehatan. Selain tak mengatur jarak, mereka juga tidak mengenakan masker. Hal itu pun ditanggapi oleh Yuri, manajer Superglad.
Menurut Yuri, pihak Superglad dan tim mereka sudah menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal. Terkait penertiban protokol kesehatan penonton, hal tersebut menurut Yuri di luar kuasa band-nya.
"Kenapa para penonton tidak memakai masker? Itu bukan kewajiban Superglad untuk mengingatkan. Itu adalah kewajiban EO untuk mengingatkan," kata Yuri saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (3/5).
Pihak Superglad tak bermaksud mengabaikan ketertiban penonton yang tak taat protokol kesehatan. Tetapi, mereka mengaku ada gangguan teknis di panggung, sehingga Superglad lebih fokus pada penampilan mereka selama acara berlangsung.
"Bukan kita tidak ingin mengingatkan, tapi karena ada banyak teknikal yang error pada saat manggung, jadi kita tidak bisa juga untuk mengingatkan mereka, karena kita harus mengingatkan soundman kita, 'ini kok suara ilang? Kok ini suaranya gitu?'," ujar Yuri.
Sementara, pihak Superglad mau menerima tawaran manggung ini karena mereka sudah dijanjikan pihak penyelenggara bahwa izin terkait protokol kesehatan semuanya sudah aman. Mereka pun menganggap ini sebagai kesempatan baik membangun kembali ekosistem musik.
Ke depannya, Superglad berjanji akan lebih lantang mengingatkan para penonton untuk mematuhi protokol kesehatan jika ada konser offline lagi. Dengan catatan, tak ada kendala teknis di panggung yang dipersiapkan baik oleh penyelenggara konser.
"Untuk selanjutnya, kalau memang kita dapat offline lagi dan bagus, kita di awal, pertengahan, dan terakhir, akan mengingatkan ke teman-teman untuk jangan lupa prokes. Itu udah pasti," kata Yuri.
Namun, para penonton terlihat tak menerapkan protokol kesehatan. Selain tak mengatur jarak, mereka juga tidak mengenakan masker. Hal itu pun ditanggapi oleh Yuri, manajer Superglad.
Baca Juga
Menurut Yuri, pihak Superglad dan tim mereka sudah menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal. Terkait penertiban protokol kesehatan penonton, hal tersebut menurut Yuri di luar kuasa band-nya.
"Kenapa para penonton tidak memakai masker? Itu bukan kewajiban Superglad untuk mengingatkan. Itu adalah kewajiban EO untuk mengingatkan," kata Yuri saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (3/5).
Pihak Superglad tak bermaksud mengabaikan ketertiban penonton yang tak taat protokol kesehatan. Tetapi, mereka mengaku ada gangguan teknis di panggung, sehingga Superglad lebih fokus pada penampilan mereka selama acara berlangsung.
"Bukan kita tidak ingin mengingatkan, tapi karena ada banyak teknikal yang error pada saat manggung, jadi kita tidak bisa juga untuk mengingatkan mereka, karena kita harus mengingatkan soundman kita, 'ini kok suara ilang? Kok ini suaranya gitu?'," ujar Yuri.
Sementara, pihak Superglad mau menerima tawaran manggung ini karena mereka sudah dijanjikan pihak penyelenggara bahwa izin terkait protokol kesehatan semuanya sudah aman. Mereka pun menganggap ini sebagai kesempatan baik membangun kembali ekosistem musik.
Ke depannya, Superglad berjanji akan lebih lantang mengingatkan para penonton untuk mematuhi protokol kesehatan jika ada konser offline lagi. Dengan catatan, tak ada kendala teknis di panggung yang dipersiapkan baik oleh penyelenggara konser.
"Untuk selanjutnya, kalau memang kita dapat offline lagi dan bagus, kita di awal, pertengahan, dan terakhir, akan mengingatkan ke teman-teman untuk jangan lupa prokes. Itu udah pasti," kata Yuri.
(tsa)
tulis komentar anda