Komunitas Pecinta Alam Beri THR 20 Juru Kunci Makam Sesepuh Surabaya
Jum'at, 22 Mei 2020 - 16:59 WIB
SURABAYA - Sejumlah komunitas pecinta alam yang tergabung dalam Surabaya Melawan Corona (SMC) sukses mengumpulkan dana dari penjualan kaus. Dana tersebut didonasikan kepada 20 juru kunci makam sesepuh serta tokoh di Surabaya dan kaum dhuafa.
Kegiatan komunitas yang tergabung dalam sahabat SuperAdventure Surabaya merupakan upaya meringankan beban para juru kunci makam sesepuh serta untuk meringankan kaum dhuafa jelang datangnya Idul Fitri 1441 H.
"Total ada 20 juru kunci makam sesepuh Surabaya yang kami berikan donasi berupa THR dan baju takwa," kata Roky Yulmezak dari Komunitas Semanggi Alas yang juga Sahabat SuperAdventure Surabaya, Jumat (22/5/2020). (baca juga: Komunitas Pecinta Alam di Surabaya Siapkan THR Juru Kunci Malam Pahlawan )
Pria yang akrab disapa Growak ini menambahkan, juru kunci sengaja dipilih untuk menerima donasi karena selama ini perhatian kepada mereka masih minim. Padahal peran mereka menjaga makam para tokoh, sesepuh, bahkan pahlawan Surabaya sangat penting.
"Kami memilih juru kunci yang kami berikan donasi karena pengabdian mereka luar biasa. Para juru kunci ini juga belum banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah kota," imbuh Growak yang dipilih sebagai koordinator lapangan aksi kemanusiaan ini.
Para juru kunci makam sesepuh ini menyebar di beberapa wilayah Surabaya, seperti wilayah Surabaya Barat, Utara, dan Selatan. "Makam sesepuh dan tokoh Surabaya yang kami kunjungi ini seperti makam Mbah Judo Kardono, Mbah Pekik Ngaggel, Mbah Syeh Ketintang, Sawunggaling, dan lainnya," paparnya.
Selain itu donasi dari hasil penjualan 243 kaus itu juga diberikan kepada anak yatim piatu serta pekerja jalanan terdampak corona, seperti tukang becak. Para tukang becak ini juga terpaksa tidak bisa pulang kampung. Kata dia rata-rata berasal dari wilayah Jember dan Lumajang.
"Total ada 275 paket sembako yang kami berikan kepada anak yatim dan pekerja jalanan juga," ungkapnya.
Sembako yang diberikan kepada pekerja jalanan berupa beras 2,5 kg, gula 1 kg, minyak goreng, teh, kopi, dan mie instan.
Kolaborasi komunitas pecinta alam yang diwadahi Uprise Surabaya mengadakan aksi kemanusiaan bertajuk Surabaya Melawan Corona dengan menjual kaus. "Konsepnya adalah kami jualan kaus melalui online, kaus harganya Rp 90 ribu, nah yang Rp 40 ribu itu masuk donasi," kata Growak.
Pembina Uprise Fariz Affandy sangat mengapresiasi apa yang dilakukan gabungan komunitas pecinta alam ini. "Sangat bangga dengan antusiasme dari teman-teman komunitas pegiat alam yang tergabung di Uprise Surabaya. Terima kasih kepada para donatur, teman-teman pegiat alam yang terlibat. Ini adalah langkah awal untuk melangkah lebih jauh lagi. Semoga pandemi corona ini segera berakhir. Salam lestari untuk semua," ungkapnya.
Puluhan komunitas yang terlibat ini di antaranya adalah Semanggi Alas, Pendaki Gunung Surabaya, Team Solidaritas, Panjang Adv, Dagelan Adv, Lotus Adv, Kapten Prasojo Adv, Sahabat Pena, dan serta komunitas pecinta alam lainnya.
Kegiatan komunitas yang tergabung dalam sahabat SuperAdventure Surabaya merupakan upaya meringankan beban para juru kunci makam sesepuh serta untuk meringankan kaum dhuafa jelang datangnya Idul Fitri 1441 H.
"Total ada 20 juru kunci makam sesepuh Surabaya yang kami berikan donasi berupa THR dan baju takwa," kata Roky Yulmezak dari Komunitas Semanggi Alas yang juga Sahabat SuperAdventure Surabaya, Jumat (22/5/2020). (baca juga: Komunitas Pecinta Alam di Surabaya Siapkan THR Juru Kunci Malam Pahlawan )
Pria yang akrab disapa Growak ini menambahkan, juru kunci sengaja dipilih untuk menerima donasi karena selama ini perhatian kepada mereka masih minim. Padahal peran mereka menjaga makam para tokoh, sesepuh, bahkan pahlawan Surabaya sangat penting.
"Kami memilih juru kunci yang kami berikan donasi karena pengabdian mereka luar biasa. Para juru kunci ini juga belum banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah kota," imbuh Growak yang dipilih sebagai koordinator lapangan aksi kemanusiaan ini.
Para juru kunci makam sesepuh ini menyebar di beberapa wilayah Surabaya, seperti wilayah Surabaya Barat, Utara, dan Selatan. "Makam sesepuh dan tokoh Surabaya yang kami kunjungi ini seperti makam Mbah Judo Kardono, Mbah Pekik Ngaggel, Mbah Syeh Ketintang, Sawunggaling, dan lainnya," paparnya.
Selain itu donasi dari hasil penjualan 243 kaus itu juga diberikan kepada anak yatim piatu serta pekerja jalanan terdampak corona, seperti tukang becak. Para tukang becak ini juga terpaksa tidak bisa pulang kampung. Kata dia rata-rata berasal dari wilayah Jember dan Lumajang.
"Total ada 275 paket sembako yang kami berikan kepada anak yatim dan pekerja jalanan juga," ungkapnya.
Sembako yang diberikan kepada pekerja jalanan berupa beras 2,5 kg, gula 1 kg, minyak goreng, teh, kopi, dan mie instan.
Kolaborasi komunitas pecinta alam yang diwadahi Uprise Surabaya mengadakan aksi kemanusiaan bertajuk Surabaya Melawan Corona dengan menjual kaus. "Konsepnya adalah kami jualan kaus melalui online, kaus harganya Rp 90 ribu, nah yang Rp 40 ribu itu masuk donasi," kata Growak.
Pembina Uprise Fariz Affandy sangat mengapresiasi apa yang dilakukan gabungan komunitas pecinta alam ini. "Sangat bangga dengan antusiasme dari teman-teman komunitas pegiat alam yang tergabung di Uprise Surabaya. Terima kasih kepada para donatur, teman-teman pegiat alam yang terlibat. Ini adalah langkah awal untuk melangkah lebih jauh lagi. Semoga pandemi corona ini segera berakhir. Salam lestari untuk semua," ungkapnya.
Puluhan komunitas yang terlibat ini di antaranya adalah Semanggi Alas, Pendaki Gunung Surabaya, Team Solidaritas, Panjang Adv, Dagelan Adv, Lotus Adv, Kapten Prasojo Adv, Sahabat Pena, dan serta komunitas pecinta alam lainnya.
(msd)
tulis komentar anda