Studi: Terdapat Korelasi Antara Vitamin D dengan Penyakit Autoimun

Sabtu, 22 Mei 2021 - 20:42 WIB
Mereka menguraikan bagaimana kerusakan jangka panjang yang disebabkan oleh kadar 25-D yang tinggi diakibatkan karena bakteri yang terlibat dalam penyakit autoimun tumbuh sangat lambat.

Misalnya, insiden yang lebih tinggi pada lesi otak, alergi, dan atopi sebagai respons terhadap suplementasi vitamin Selain itu, kadar 25-D yang rendah sering ditemukan pada pasien dengan penyakit autoimun. Intinya defisiensi sekosteroid dapat berkontribusi pada proses penyakit autoimun.

Marshall dan tim menjelaskan bahwa kadar 25-D yang rendah ini adalah hasil, dan bukanlah penyebab, dari proses penyakit. Penelitian Marshall menunjukkan bahwa pada penyakit autoimun, kadar 25-D diatur secara alami sebagai respons terhadap disregulasi VDR oleh patogen kronis.

Dalam keadaan seperti itu, suplementasi dengan ekstra vitamin D tidak hanya kontraproduktif tetapi juga berbahaya, karena memperlambat kemampuan sistem kekebalan untuk menangani bakteri tersebut.



Tim tersebut menunjukkan pentingnya memeriksa model alternatif metabolisme vitamin D. "Vitamin D saat ini direkomendasikan pada dosis yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Amy Proal, yang merupakan salah satu penulis penelitian.
(nug)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More