Paula Verhoeven Dua Kali Terpapar Covid-19, Kok Bisa? Ini Penjelasan Pakar Kesehatan!
Minggu, 23 Mei 2021 - 11:45 WIB
JAKARTA - Paula Verhoeven kembali terpapar Covid-19 untuk kali keduanya. Tentu saja hal ini membuat banyak orang kaget. Apalagi kini Paula saat ini sedang hamil anak keduanya. Sang suami Baim Wong mengatakan bahwa sejauh ini istrinya tidak menimbulkan gejala apapun, termasuk yang merujuk pada Covid-19.
Ia mengatakan, bahwa sementara ini Paula melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Sementara Kiano Tiger Wong, diasuh sementara oleh Baim dan beberapa asisten rumah tangganya.
Pernah terpapar Covid-19 bukan berarti seseorang tak bisa terinfeksi untuk kedua kali. Professor microbiologi dan patologi di New York University, Philip Tierno Jr mengatakan, bahwa sekali terinfeksi sebetulnya infeksi tersebut bisa tidak aktif. Namun jika menemukan jalurnya, bisa bergerak ke paru-paru.
Sementara itu, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenekes), dalam riset pada pasien Covid-19 yang sembuh menunjukkan, perlindungan kekebalan tubuhnya terhadap corona turun, bahkan hilang setelah dua atau tiga bulan.
Clemens Wendtner, dokter kepala di rumah sakit itu, melakukan rangkaian pengujian kekebalan pasien Covid-19, yang dirawat akhir Januari 2020 dan dinyatakan sembuh.
Tes menunjukkan turunnya jumlah antibodi pada tubuh mereka secara signifikan. Wendtner mengatakan bahwa "antibodi yang menghentikan serangan virus, menghilang hanya dalam waktu dua sampai tiga bulan pada empat dari 9 pasien yang dimonitor."
Ia mengatakan, bahwa sementara ini Paula melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Sementara Kiano Tiger Wong, diasuh sementara oleh Baim dan beberapa asisten rumah tangganya.
Pernah terpapar Covid-19 bukan berarti seseorang tak bisa terinfeksi untuk kedua kali. Professor microbiologi dan patologi di New York University, Philip Tierno Jr mengatakan, bahwa sekali terinfeksi sebetulnya infeksi tersebut bisa tidak aktif. Namun jika menemukan jalurnya, bisa bergerak ke paru-paru.
Sementara itu, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenekes), dalam riset pada pasien Covid-19 yang sembuh menunjukkan, perlindungan kekebalan tubuhnya terhadap corona turun, bahkan hilang setelah dua atau tiga bulan.
Clemens Wendtner, dokter kepala di rumah sakit itu, melakukan rangkaian pengujian kekebalan pasien Covid-19, yang dirawat akhir Januari 2020 dan dinyatakan sembuh.
Tes menunjukkan turunnya jumlah antibodi pada tubuh mereka secara signifikan. Wendtner mengatakan bahwa "antibodi yang menghentikan serangan virus, menghilang hanya dalam waktu dua sampai tiga bulan pada empat dari 9 pasien yang dimonitor."
(wur)
Lihat Juga :
tulis komentar anda