Bedakan Kain Jumputan Asli dan Imitasi Ternyata Mudah, Ini Caranya
Rabu, 09 Juni 2021 - 07:37 WIB
JAKARTA - Indonesia memiliki banyak jenis kain tradisional cantik dari masing-masing daerah. Salah satunya kain jumputan asal Palembang, Sumatera Selatan.
Kain jumputan kerap dipakai untuk acara-acara sakral seperti siraman, pesta pernikahan, dan lain-lain. Beberapa figur publik seperti Kahiyang Ayu, Aurel Hermansyah, hingga Aliya Yudhoyono pernah menggunakan kain ini di hari bahagia mereka.
Namun, sebagian orang kerap bingung membedakan mana kain jumputan asli dan yang imitasi.
Salah seorang pengusaha fesyen tradisional, Angel Eva Christine, mengatakan, membedakan kain jumputan asli dan yang imitasi bisa dilakukan dengan mata telanjang. Menurutnya, pada kain jumputan yang asli terdapat lubang-lubang karena langsung ditenun oleh tangan para perajin.
"Kalau yang asli banyak lubangnya. Ini bukan reject, tapi menandakan asli," katanya kepada MNC Portal, kemarin.
Angel melanjutkan, kain jumputan yang cantik dan asli dibuat lewat proses yang rumit. Akan tetapi sayangnya, jenis kain ini kurang dikenal masyarakat.
"Yang membuat saya tergerak, kain jumputan itu cantik, tapi masih kalah (terkenal) dari jenis kain lain seperti songket atau batik ," kata Founder Jejak Aisyah itu.
Padahal menurut Angel, banyak perajin lokal di Palembang yang menggantungkan hidup dari membuat kain tersebut. Ditambah lagi di masa pandemi, para perajin jumputan membutuhkan support yang lebih.
Kain jumputan kerap dipakai untuk acara-acara sakral seperti siraman, pesta pernikahan, dan lain-lain. Beberapa figur publik seperti Kahiyang Ayu, Aurel Hermansyah, hingga Aliya Yudhoyono pernah menggunakan kain ini di hari bahagia mereka.
Namun, sebagian orang kerap bingung membedakan mana kain jumputan asli dan yang imitasi.
Salah seorang pengusaha fesyen tradisional, Angel Eva Christine, mengatakan, membedakan kain jumputan asli dan yang imitasi bisa dilakukan dengan mata telanjang. Menurutnya, pada kain jumputan yang asli terdapat lubang-lubang karena langsung ditenun oleh tangan para perajin.
"Kalau yang asli banyak lubangnya. Ini bukan reject, tapi menandakan asli," katanya kepada MNC Portal, kemarin.
Angel melanjutkan, kain jumputan yang cantik dan asli dibuat lewat proses yang rumit. Akan tetapi sayangnya, jenis kain ini kurang dikenal masyarakat.
"Yang membuat saya tergerak, kain jumputan itu cantik, tapi masih kalah (terkenal) dari jenis kain lain seperti songket atau batik ," kata Founder Jejak Aisyah itu.
Padahal menurut Angel, banyak perajin lokal di Palembang yang menggantungkan hidup dari membuat kain tersebut. Ditambah lagi di masa pandemi, para perajin jumputan membutuhkan support yang lebih.
tulis komentar anda