Bantu Lawan Covid-19, Ranny Zarman Bawa Jamu Vermint hingga ke Timur Tengah
Selasa, 13 Juli 2021 - 11:47 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang belum juga mereda di belahan dunia, termasuk Indonesia, ternyata memberikan berkah tersendiri buat entrepreneur wanita lokal,Ranny Zarman. Pasalnya, wanita yang menjabat Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia, serta anggota Kadin itu mengabarkan jika jamu milinya Vermint, yang membantu menurunkan demam, mulai dicari banyak masyarakat, bahkan hingga internasional.
Bahkan salah satu penderita Covid-19 asal Indonesia yang bermukim di Swedia pernah membagikan pengalamannya mengonsumsi Vermint. Melalui curhatannya di medsos, dia mengaku mampu bertahan dari paparan Covid-19 hingga sembuh.
Hal tersebut dikisahkan warga negara Indonesia (WNI), Nathania Setiawan (26) atau Thania yang menetap di Swedia. Thania menulis pengalamannya lewat akun di instagram yang dinyatakan sebagai pasien Covid-19 di Swedia usai menjalani perjalanan panjang dariIndonesia. Kegigihannya untuk sembuh dari Covid-19 berbuah nyata. Thania mengaku salah satu ikhtiar yang dilakukannya adalah mengonsumsi jamu dari Indonesia, seperti Vermint.
Menurut Ranny Zarman, Vermint atau yang lebih tren dikenal sebagai obat cacing oleh masyarakat Indonesia berasal dari ekstrak cacing tanah atau lumbricus rubellus asal Pangalengan, Jawa Barat. Bahan tersebut diolah dalam bentuk kapsul dengan bendera PT Vermindo milik Ranny dan sudah memikiki izin edar dari BPOM selama 20 tahunan.
"Jamu Vermint itu berupa kapsul, bahannya dari cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus yang diternakkan sendiri dan bermitra dengan para peternak sekitar Pengalengan dan Lembang. Prosesnya mulai dari pemberian makan yang diatur sesuai ketentuan perusahaan. Cacing diproses kering dengan mesin sampai masuk ke dalam kapsul," beber Ranny melalui siaran persnya, Selasa (13/7).
Ranny menjabarkan, secara regulasi izin dari BPOM hanya boleh dituliskan satu macam saja penyakit yaitu untuk demam, namun pada umumnya rata-rata penyakit apapun akan selalu disertai demam tinggi dan saat itulah pentingnya minum Vermint untuk mempercepat menurunkan demam. "Walaupun tidak atau demam, Vermint bisa untuk menjaga kesehatan tubuhagar tetapstabil dan menjaga dari terpapar virus Covid-19," ungkapnya.
Untuk menjaga kualitas, Ranny berupaya menjaga kestabilan bahan baku demi memenuhi stok di seluruh Indonesia. Vermint sendiri bisa didapatkan di semua apotek dan toko obat di seluruh Indonesia. Ini, tegas Ranny, sebagai upaya membantu melawan pandemi.
Ranny menuturkan bahwa saat ini, sudah banyak perusahaan swasta dan pemerintah yang membeli Vermint untuk dibagikan kepada para staf dan karyawan guna membantu daya tahan tubuh dengan rutin meminumnya.
"Untuk permintaan saat ini, banyak juga yang dibawa ke luar negeri seperti Dubai UEA dan negara-negara Timur Tengah. Pandemi ini, masyarakat mau tidak mau harus prioritas menjaga kesehatannya, dan Vermint ini akan menjadi salah satu pilihan yang aman untuk menjaga kesehatan tubuh untuk segala usia, aman juga buat anak-anak, ibu hamil dan menyusui," pungkasnya.
Bahkan salah satu penderita Covid-19 asal Indonesia yang bermukim di Swedia pernah membagikan pengalamannya mengonsumsi Vermint. Melalui curhatannya di medsos, dia mengaku mampu bertahan dari paparan Covid-19 hingga sembuh.
Hal tersebut dikisahkan warga negara Indonesia (WNI), Nathania Setiawan (26) atau Thania yang menetap di Swedia. Thania menulis pengalamannya lewat akun di instagram yang dinyatakan sebagai pasien Covid-19 di Swedia usai menjalani perjalanan panjang dariIndonesia. Kegigihannya untuk sembuh dari Covid-19 berbuah nyata. Thania mengaku salah satu ikhtiar yang dilakukannya adalah mengonsumsi jamu dari Indonesia, seperti Vermint.
Menurut Ranny Zarman, Vermint atau yang lebih tren dikenal sebagai obat cacing oleh masyarakat Indonesia berasal dari ekstrak cacing tanah atau lumbricus rubellus asal Pangalengan, Jawa Barat. Bahan tersebut diolah dalam bentuk kapsul dengan bendera PT Vermindo milik Ranny dan sudah memikiki izin edar dari BPOM selama 20 tahunan.
"Jamu Vermint itu berupa kapsul, bahannya dari cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus yang diternakkan sendiri dan bermitra dengan para peternak sekitar Pengalengan dan Lembang. Prosesnya mulai dari pemberian makan yang diatur sesuai ketentuan perusahaan. Cacing diproses kering dengan mesin sampai masuk ke dalam kapsul," beber Ranny melalui siaran persnya, Selasa (13/7).
Ranny menjabarkan, secara regulasi izin dari BPOM hanya boleh dituliskan satu macam saja penyakit yaitu untuk demam, namun pada umumnya rata-rata penyakit apapun akan selalu disertai demam tinggi dan saat itulah pentingnya minum Vermint untuk mempercepat menurunkan demam. "Walaupun tidak atau demam, Vermint bisa untuk menjaga kesehatan tubuhagar tetapstabil dan menjaga dari terpapar virus Covid-19," ungkapnya.
Untuk menjaga kualitas, Ranny berupaya menjaga kestabilan bahan baku demi memenuhi stok di seluruh Indonesia. Vermint sendiri bisa didapatkan di semua apotek dan toko obat di seluruh Indonesia. Ini, tegas Ranny, sebagai upaya membantu melawan pandemi.
Ranny menuturkan bahwa saat ini, sudah banyak perusahaan swasta dan pemerintah yang membeli Vermint untuk dibagikan kepada para staf dan karyawan guna membantu daya tahan tubuh dengan rutin meminumnya.
"Untuk permintaan saat ini, banyak juga yang dibawa ke luar negeri seperti Dubai UEA dan negara-negara Timur Tengah. Pandemi ini, masyarakat mau tidak mau harus prioritas menjaga kesehatannya, dan Vermint ini akan menjadi salah satu pilihan yang aman untuk menjaga kesehatan tubuh untuk segala usia, aman juga buat anak-anak, ibu hamil dan menyusui," pungkasnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda