Kehadiran Wahana Terbesar Bakal Bangkitkan Pariwisata Bali
Minggu, 18 Juli 2021 - 09:29 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir membuat ekonomi seluruh dunia babak belur, tak terkecuali Indonesia. Bali jadi salah satu provinsi yang perekonomiannya mengalami kontraksi paling parah sebagai dampak dari pandemi.
Namun kini pariwisata Bali perlahan mulai bangkit. Hal itu ditandai dengan kerja sama internasional yang dilakukan PT Kios Ria Kreasi bersama Paramount Pictures Amerika Serikat untuk membangun theme park atau wahana buatan terbesar di Asia Tenggara yang lokasinya bakal berada di Bali.
Pengamat pariwista Taufan Rahmadi mengatakan, kehadiran investasi ke Pulau Dewata ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap Bali masih sangat besar. Sejurus dengan itu, pariwisata Bali juga dianggap sangat menjanjikan terutama di masa pasca Covid-19 nanti.
"Saya pikir Bali tetap punya magnetnya sendiri dan berpeluang besar terkait kebangkitan sektor pariwisata. Itu saya yakini sekali," kata Taufan, Sabtu (17/7).
Lebih lanjut, Taufan mengatakan, masuknya investasi menunjukkan bahwa Bali dianggap memiliki ceruk pasar yang selama ini menjadi kekuatan Pulau Dewata di sektor pariwsata.
"Terlebih ini adalah konteksnya wahana. Justru wahana itu punya tembakan market yang luas. Satu, marketnya bisa wisatawan lokal yang ada di Bali. Kedua, tembakannya untuk wisatawan domestik atau wisatawan nusantara. Ketiga, wisatawan mancanegara itu sendiri," terangnya.
Guna mencapai kebangkitan pariwista khususnya Bali dan destinasi wisata lainnya, Taufan menekankan pentingya mengubah pola pikir bagaimana cara kita melihat Covid-19. Merujuk pada apa yang dilakukan dua negara tetangga di kawasan seperti Thailand dan Singapura, menurutnya Indonesia harus mulai hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Kalau Bali ingin bangkit, jadikan PPKM ini yang kali terakhir. Dengan menjadi yang terakhir, kita sudah mulai berpikir mengubah mindset bagaimana kita melihat Covid-19. Kita harus mulai belajar berdampingan dengan Covid-19. Berarti kebijakannya yang juga bisa berdampigan dengan itu. Jalan tengahnya adalah bagaimana kita menjalankan ekonomi, menjalankan pariwisata, juga tetap menjalankan protokol kesehatan," papar Taufan.
"Mulai pelan-pelan membuka border internasional dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dengan standar pelayanan berwisata di era new normal seperti yang dilakukan negara lain. Sebab ketika pariwisata bangkit, investasi itu akan mengikutinya," tuntasnya.
Namun kini pariwisata Bali perlahan mulai bangkit. Hal itu ditandai dengan kerja sama internasional yang dilakukan PT Kios Ria Kreasi bersama Paramount Pictures Amerika Serikat untuk membangun theme park atau wahana buatan terbesar di Asia Tenggara yang lokasinya bakal berada di Bali.
Pengamat pariwista Taufan Rahmadi mengatakan, kehadiran investasi ke Pulau Dewata ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap Bali masih sangat besar. Sejurus dengan itu, pariwisata Bali juga dianggap sangat menjanjikan terutama di masa pasca Covid-19 nanti.
"Saya pikir Bali tetap punya magnetnya sendiri dan berpeluang besar terkait kebangkitan sektor pariwisata. Itu saya yakini sekali," kata Taufan, Sabtu (17/7).
Lebih lanjut, Taufan mengatakan, masuknya investasi menunjukkan bahwa Bali dianggap memiliki ceruk pasar yang selama ini menjadi kekuatan Pulau Dewata di sektor pariwsata.
"Terlebih ini adalah konteksnya wahana. Justru wahana itu punya tembakan market yang luas. Satu, marketnya bisa wisatawan lokal yang ada di Bali. Kedua, tembakannya untuk wisatawan domestik atau wisatawan nusantara. Ketiga, wisatawan mancanegara itu sendiri," terangnya.
Guna mencapai kebangkitan pariwista khususnya Bali dan destinasi wisata lainnya, Taufan menekankan pentingya mengubah pola pikir bagaimana cara kita melihat Covid-19. Merujuk pada apa yang dilakukan dua negara tetangga di kawasan seperti Thailand dan Singapura, menurutnya Indonesia harus mulai hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Kalau Bali ingin bangkit, jadikan PPKM ini yang kali terakhir. Dengan menjadi yang terakhir, kita sudah mulai berpikir mengubah mindset bagaimana kita melihat Covid-19. Kita harus mulai belajar berdampingan dengan Covid-19. Berarti kebijakannya yang juga bisa berdampigan dengan itu. Jalan tengahnya adalah bagaimana kita menjalankan ekonomi, menjalankan pariwisata, juga tetap menjalankan protokol kesehatan," papar Taufan.
Baca Juga
"Mulai pelan-pelan membuka border internasional dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dengan standar pelayanan berwisata di era new normal seperti yang dilakukan negara lain. Sebab ketika pariwisata bangkit, investasi itu akan mengikutinya," tuntasnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda