Begini Cara Mengatasi Gangguan Tidur Saat Pandemi
Rabu, 21 Juli 2021 - 08:12 WIB
JAKARTA - Berbagai perubahan yang membuat orang lebih banyak harus berada di dalam rumah menimbulkan masalah baru pada kesehatan. Rutinitas yang monoton di dalam rumah dapat menimbulkan stress. Hal ini juga akhirnya berdampak negatif pada pola dan kualitas tidur seseorang.
Dilansir dari Healthline, stress yang bertahan lama berdampak buruk terhadap pola tidur. Apabila orang sulit tidur akibat stress maka mereka cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan pikiran pada esok harinya. Hal itu berdampak lebih lanjut dan menjadi siklus buruk yang terus terjadi.
Memburuknya pola tidur di masa pandemi seperti ini disebut coronasomnia, istilah yang diberikan para ahli untuk gangguan tidur saat pandemi yang disebabkan oleh tingkat stress seseorang.
Spesialis pengobatan perilaku tidur, Lisa Medalie, mengatakan, mengoptimalkan waktu tidur melalui perubahan kebiasaan menjadi sangat penting agar kualitas tidur bisa terjaga di masa pandemi.
“Cobalah bereksperimen dengan berbagai aktivitas sebelum tidur seperti membatasi penggunaan elektronik, melakukan ritual sebelum tidur seperti mandi air hangat, mendengarkan musik santai, atau mem
Sementara aktris, model, penyanyi dan presentaer Amel Carla mengatakan, di awal-awal pandemi ia memang sempat mengalami gangguan tidur. Ia baru bisa tidur setelah larut malam. Tetapi saat ini ia sudah bisa menjalani pola tidur yang lebih berkualitas.
“Tidur itu tidak bagus terlalu lama. Saya saat ini bisa tidur berkualitas degan jam teratur dan durasi tidur yang cukup setelah bisa mengatur rutinitas kegiatan dan olahraga seperti bersepeda. Tidur cukup antara 6 hinga 8 jam. Tidur siang juga perlu jika memungkinkan tetapi tidak perlu terlalu lama. Sebelum tidur hindari meminum kopi atau teh” ujar Amel Carla.
“Memang, kegiatan yang monoton apalagi di dalam rumah pastinya membuat kita bosan. Kita pun butuh tempat-tempat baru untuk merefresh pikiran kita terutama soal kamar tidur,” ujar Nitha Sudewo, Chief Operating Officer Mister Aladin pada Kamis (15/07/2021).
Dilansir dari Healthline, stress yang bertahan lama berdampak buruk terhadap pola tidur. Apabila orang sulit tidur akibat stress maka mereka cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan pikiran pada esok harinya. Hal itu berdampak lebih lanjut dan menjadi siklus buruk yang terus terjadi.
Memburuknya pola tidur di masa pandemi seperti ini disebut coronasomnia, istilah yang diberikan para ahli untuk gangguan tidur saat pandemi yang disebabkan oleh tingkat stress seseorang.
Spesialis pengobatan perilaku tidur, Lisa Medalie, mengatakan, mengoptimalkan waktu tidur melalui perubahan kebiasaan menjadi sangat penting agar kualitas tidur bisa terjaga di masa pandemi.
“Cobalah bereksperimen dengan berbagai aktivitas sebelum tidur seperti membatasi penggunaan elektronik, melakukan ritual sebelum tidur seperti mandi air hangat, mendengarkan musik santai, atau mem
Sementara aktris, model, penyanyi dan presentaer Amel Carla mengatakan, di awal-awal pandemi ia memang sempat mengalami gangguan tidur. Ia baru bisa tidur setelah larut malam. Tetapi saat ini ia sudah bisa menjalani pola tidur yang lebih berkualitas.
“Tidur itu tidak bagus terlalu lama. Saya saat ini bisa tidur berkualitas degan jam teratur dan durasi tidur yang cukup setelah bisa mengatur rutinitas kegiatan dan olahraga seperti bersepeda. Tidur cukup antara 6 hinga 8 jam. Tidur siang juga perlu jika memungkinkan tetapi tidak perlu terlalu lama. Sebelum tidur hindari meminum kopi atau teh” ujar Amel Carla.
“Memang, kegiatan yang monoton apalagi di dalam rumah pastinya membuat kita bosan. Kita pun butuh tempat-tempat baru untuk merefresh pikiran kita terutama soal kamar tidur,” ujar Nitha Sudewo, Chief Operating Officer Mister Aladin pada Kamis (15/07/2021).
Lihat Juga :
tulis komentar anda