Reply 1988 : Momen Haru Untuk Semua Tetangga Ketika Deok Sun Masuk Televisi
Kamis, 22 Juli 2021 - 12:45 WIB
JAKARTA - Di tahun 1998, Seoul terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas ke-24. Saat itu Deok Sun yang diperankan oleh Lee Hyeri. berkesempatan menjadi salah satu pemegang papan negara. Penasaran seperti apa perjuangannya? Saksikan hanya di RCTI+ Satu Aplikasi, Semua Hiburan.
Kakak sulungnya terus meremehkannya, karena dirinya pintar sementara Deok Sun peringkat 999 dari 1000 siswa. Namun Deok Sun tak mau kalah, ia terus memamerkan jika dirinya menjadi salah satu pemegang papan negara di acara besar tersebut. Untuk tampil keren di depan televisi yang disaksikan seluruh dunia, Deok Sun berlatih dengan sangat keras.
Deok Sun bahkan mulai berlatih paskibra sembari membawa papan dengan menggunakan Hanbok di tengah lapangan. Namun teman-temannya yang hendak masuk ke rumah dan melewati Deok Sun menertawainya. “Ya! Berhentilah main-main. Kau tampak menyeramkan.” “Madagaskar? Apa itu? Yang ku tau itu adalah lelucon.” “Kau tak terlihat cantik sama sekali.” Ucapan-ucapan candaan itulah yang terus menerus Deok Sun dapatkan. Padahal didalam hatinya yang paling dalam, gadis itu merasa sakit hati.
Namun pada akhirnya, Deok Sun berhasil memukau semua orang, meski tidak lagi menjadi perwakilan Madagaskar. Madagascar mengundurkan diri beberapa hari sebelum acara dimulai, namun Deok Sun diberi kesempatan oleh panitia untuk menjadi pemegang papan perwakilan Uganda. Sebelum acara dimulai pun, tidak hanya anggota keluarga Sung yang antusias menunggu Deok Sun di depan televisi tabung mereka masing-masing, namun semua tetangga pun ikut dalam antusiasme-nya.
Nyonya Sung bahkan meminta tolong pada keluarga Kim untuk merekam hasil tayangan Olimpiade ini sebagai kenang-kenangan. Kebetulan hanya keluarga Kim yang mempunyai alat semacam itu. Semua orang berteriak dan bersorak saat Uganda disebutkan oleh pembawa acara. Tuan Sung bahkan menangis haru melihat putrinya yang tampak cantik ia saksikan di televisi. “Wah, itu benar-benar dia!” Puji Sunwoo dengan bangga. “Ya Tuhan,, putri kami,,”
Mau keseruan kelanjutannya? Nonton selengkapnya Reply 1988di RCTI+ Satu Aplikasi, Semua Hiburan.
#Reply1988
Kakak sulungnya terus meremehkannya, karena dirinya pintar sementara Deok Sun peringkat 999 dari 1000 siswa. Namun Deok Sun tak mau kalah, ia terus memamerkan jika dirinya menjadi salah satu pemegang papan negara di acara besar tersebut. Untuk tampil keren di depan televisi yang disaksikan seluruh dunia, Deok Sun berlatih dengan sangat keras.
Deok Sun bahkan mulai berlatih paskibra sembari membawa papan dengan menggunakan Hanbok di tengah lapangan. Namun teman-temannya yang hendak masuk ke rumah dan melewati Deok Sun menertawainya. “Ya! Berhentilah main-main. Kau tampak menyeramkan.” “Madagaskar? Apa itu? Yang ku tau itu adalah lelucon.” “Kau tak terlihat cantik sama sekali.” Ucapan-ucapan candaan itulah yang terus menerus Deok Sun dapatkan. Padahal didalam hatinya yang paling dalam, gadis itu merasa sakit hati.
Namun pada akhirnya, Deok Sun berhasil memukau semua orang, meski tidak lagi menjadi perwakilan Madagaskar. Madagascar mengundurkan diri beberapa hari sebelum acara dimulai, namun Deok Sun diberi kesempatan oleh panitia untuk menjadi pemegang papan perwakilan Uganda. Sebelum acara dimulai pun, tidak hanya anggota keluarga Sung yang antusias menunggu Deok Sun di depan televisi tabung mereka masing-masing, namun semua tetangga pun ikut dalam antusiasme-nya.
Nyonya Sung bahkan meminta tolong pada keluarga Kim untuk merekam hasil tayangan Olimpiade ini sebagai kenang-kenangan. Kebetulan hanya keluarga Kim yang mempunyai alat semacam itu. Semua orang berteriak dan bersorak saat Uganda disebutkan oleh pembawa acara. Tuan Sung bahkan menangis haru melihat putrinya yang tampak cantik ia saksikan di televisi. “Wah, itu benar-benar dia!” Puji Sunwoo dengan bangga. “Ya Tuhan,, putri kami,,”
Mau keseruan kelanjutannya? Nonton selengkapnya Reply 1988di RCTI+ Satu Aplikasi, Semua Hiburan.
#Reply1988
tulis komentar anda