Jessica Tanoesoedibjo Ajak Masyarakat Memahami Kecerdasan Digital
Jum'at, 23 Juli 2021 - 16:09 WIB
JAKARTA - Ketua MNC Peduli Jessica Tanoesoedibjo mengatakan, pentingnya memahami kecerdasan digital di era internet saat ini. Karena jika tidak, seseorang akan dengan mudah tertipu dengan hoaks , terjebak hutang di internet, dan masih banyak lagi.
"Kecerdasan digital menjadi sangat mendasar untuk dipahami setiap anak maupun orang dewasa. Ini merupakan bagian dari literasi skill karena berbeda dari era sebelumnya," kata Jessica pada webinar ISLTF Education Festival 2021, Jumat (23/7).
"Sebaliknya, permasalahan ketidakcerdasan digital dapat mengakibatkan seseorang mudah membagikan berita hoaks karena tidak mengecek terlebih dahulu apakah informasi tersebut valid atau tidak," sambungnya.
Terlebih kasus cyber crime yang marak terjadi belakangan ini. Seperti banyaknya perusahaan pinjaman online yang menawarkan pinjaman dengan syarat mudah, tetapi sebenarnya bunganya tinggi.
"Banyak juga dari mereka yang tertipu dengan pinjol yang menawarkan pinjaman secara cepat, tetapi sebenarnya mereka belum terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," tutur Jessica.
Adapun kecerdasan digital terdiri dari tiga aspek. Aspek pertama yakni mencari dan mengonsumsi konten digital. Ini bisa dilakukan secara aktif maupun pasif, serta dapat dilakukan di berbagai macam platform media.
Selanjutnya adalah menciptakan konten digital. Yakni, setiap orang dapat menciptakan konten digital. Hanya saja mereka memilih untuk menyimpannya secara pribadi, atau ingin dipublikasikan seperti di share melalui email atau media sosial.
Terakhir, adalah mengomunikasikan dan membagikan konten tersebut. Ini dapat dikomunikasikan ke orang banyak. Prosesnya pun hanya semudah memencet tombol bagikan atau meneruskan sebuah pesan.
"Kecerdasan digital menjadi sangat mendasar untuk dipahami setiap anak maupun orang dewasa. Ini merupakan bagian dari literasi skill karena berbeda dari era sebelumnya," kata Jessica pada webinar ISLTF Education Festival 2021, Jumat (23/7).
"Sebaliknya, permasalahan ketidakcerdasan digital dapat mengakibatkan seseorang mudah membagikan berita hoaks karena tidak mengecek terlebih dahulu apakah informasi tersebut valid atau tidak," sambungnya.
Terlebih kasus cyber crime yang marak terjadi belakangan ini. Seperti banyaknya perusahaan pinjaman online yang menawarkan pinjaman dengan syarat mudah, tetapi sebenarnya bunganya tinggi.
"Banyak juga dari mereka yang tertipu dengan pinjol yang menawarkan pinjaman secara cepat, tetapi sebenarnya mereka belum terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," tutur Jessica.
Adapun kecerdasan digital terdiri dari tiga aspek. Aspek pertama yakni mencari dan mengonsumsi konten digital. Ini bisa dilakukan secara aktif maupun pasif, serta dapat dilakukan di berbagai macam platform media.
Selanjutnya adalah menciptakan konten digital. Yakni, setiap orang dapat menciptakan konten digital. Hanya saja mereka memilih untuk menyimpannya secara pribadi, atau ingin dipublikasikan seperti di share melalui email atau media sosial.
Terakhir, adalah mengomunikasikan dan membagikan konten tersebut. Ini dapat dikomunikasikan ke orang banyak. Prosesnya pun hanya semudah memencet tombol bagikan atau meneruskan sebuah pesan.
tulis komentar anda