Pernah Disebut Istri Durhaka, Della Puspita Langsung Istighfar
Jum'at, 23 Juli 2021 - 23:32 WIB
JAKARTA - Aktris Nisisari Henny Puspita atau yang dikenal Della Puspita berbagi kisah pahit akibat sering mendapat peran antagonis.
"Aku pernah karena marah-marah terus aku kesemutan setengah badan. Itu aku sampai minta break dua hari, karena takutnya stroke ," ujar Della di kawasan Mampang, Jakarta, Jumat (23/7).
Selain berimbas ke diri sendiri, Della Puspita juga pernah jadi sasaran kemarahan orang lain akibat peran antagonis.
"Aku yang paling tragis itu, dilempar botol air mineral yang ada isinya. Apesnya waktu itu, langsung kena muka," kenang Della.
Diakui Della Puspita, dirinya tak bisa marah bila menghadapi orang yang terlalu mendalami cerita sinetron.
"Awalnya pasti marah. Tapi begitu dia ngomong, 'dasar lo ya, istri durhaka'. Oh, dia korban sinetron nih. Langsung, dalam hatiku istighfar saja. Ya ampun, benar-benar deh," terangnya.
Oleh karena itu, Della Puspita memilih menganggap pengalaman pahitnya sebagai konsekuensi atas pekerjaan.
"Ya itu reward-nya, jadi ya dinikmatin saja," pungkas aktris kelahiran Malang, 6 Agustus 1979.
"Aku pernah karena marah-marah terus aku kesemutan setengah badan. Itu aku sampai minta break dua hari, karena takutnya stroke ," ujar Della di kawasan Mampang, Jakarta, Jumat (23/7).
Selain berimbas ke diri sendiri, Della Puspita juga pernah jadi sasaran kemarahan orang lain akibat peran antagonis.
"Aku yang paling tragis itu, dilempar botol air mineral yang ada isinya. Apesnya waktu itu, langsung kena muka," kenang Della.
Diakui Della Puspita, dirinya tak bisa marah bila menghadapi orang yang terlalu mendalami cerita sinetron.
"Awalnya pasti marah. Tapi begitu dia ngomong, 'dasar lo ya, istri durhaka'. Oh, dia korban sinetron nih. Langsung, dalam hatiku istighfar saja. Ya ampun, benar-benar deh," terangnya.
Oleh karena itu, Della Puspita memilih menganggap pengalaman pahitnya sebagai konsekuensi atas pekerjaan.
"Ya itu reward-nya, jadi ya dinikmatin saja," pungkas aktris kelahiran Malang, 6 Agustus 1979.
(nug)
tulis komentar anda