Arzeti Bilbina Takkan Menyerah Mengedukasi Bahaya BPA
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 21:33 WIB
JAKARTA - Selebritas yang juga anggota DPR RI Komisi IX, Arzeti Bilbina SE, M.A.P, akan terus mengedukasimasyarakat, utamanya ibu-ibu agar aware terhadap bahaya racun Bisphenol A (BPA). Sehingga Ibu-ibu bisa memilih dan memilah plastik yang aman digunakan untuk anak.
Demikian diungkapkan Arzeti saat menjadi bintang tamu podcast acara P@S ASIK yang dipanduKetua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait pada 4 Agustus lalu, di Studio Komnas TV Anak, Jakarta.
Sebagai anggota legislatif dari Komisi IX yang merupakan mitra kerja BPOM, Arzeti berjanji akan membawa fenomena BPA ke rapat kerja dewan. Selain itu, Arzeti juga akan menyampaikan dan mengingatkan kembalikepada BPOM untuk melengkapi Perka BPOM yang sudah ada, yakni mencantumkan label peringatan konsumen pada kemasan plastik No. 7 yang mengandung BPA.
"Kami telah sampaikan langsung kepada Ka BPOM,saat rapat kerja dengan BPOM. Kami mengapresiasi pihak BPOM yang secara responsif membahas masalah BPA ini. BPOM telah melakukan tiga kali FGD (Forum Group Discusion) khusus membahas BPA. Kami berharap BPOM segera memberi label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA," jelas Arzeti dalam keterangan resminya, Jumat (6/8).
Menurut Arzeti, BPOM telah melakukan uji terhadap kemasan plastik. Dan hasilnya masih di bawah ambang batas. Batas toleransi yang dilkeluarkan BPOM adalah 0,6 BPJ. Sedang berdasarkan hasil uji, berada di 0,03 BPJ.
"Memang itu jauh dari ambang batas. Tapi untuk bayi, balita dan janin harus free BPA. Harus 0 BPJ. Kita tidak berani mengambil risiko,atau biar aman diberi label seperti pada susu kental manis yang berbunyi tidak cocok untuk bayi. Seperti pada kemasan rokok ada peringatan bahaya, merokok dapat menimbulkan gangguanjantung, impotensi dan kehamilan," tuturnya.
Arzeti mengaku bahwa pengetahuan seputar bahaya plastik BPA didapatkan saat menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional di Auditorium Komnas Perlindungan Anak pada 29 Juli lalu. Sepulang dari acara peringatan Hari Anak Nasional, Arzeti langsung memeriksa seluruh peralatan yang terbuat dari plastik.
"Jadi sampai di rumah saya periksa seluruh peralatan makan dan minum saya periksa satu persatu. Botol-botol plastik. Untunglah hampir semua mempunyai kode 'Free BPA', yang tidak ada kode tersebut saya buang," tutur mantan model ini.
Demikian diungkapkan Arzeti saat menjadi bintang tamu podcast acara P@S ASIK yang dipanduKetua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait pada 4 Agustus lalu, di Studio Komnas TV Anak, Jakarta.
Sebagai anggota legislatif dari Komisi IX yang merupakan mitra kerja BPOM, Arzeti berjanji akan membawa fenomena BPA ke rapat kerja dewan. Selain itu, Arzeti juga akan menyampaikan dan mengingatkan kembalikepada BPOM untuk melengkapi Perka BPOM yang sudah ada, yakni mencantumkan label peringatan konsumen pada kemasan plastik No. 7 yang mengandung BPA.
"Kami telah sampaikan langsung kepada Ka BPOM,saat rapat kerja dengan BPOM. Kami mengapresiasi pihak BPOM yang secara responsif membahas masalah BPA ini. BPOM telah melakukan tiga kali FGD (Forum Group Discusion) khusus membahas BPA. Kami berharap BPOM segera memberi label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA," jelas Arzeti dalam keterangan resminya, Jumat (6/8).
Menurut Arzeti, BPOM telah melakukan uji terhadap kemasan plastik. Dan hasilnya masih di bawah ambang batas. Batas toleransi yang dilkeluarkan BPOM adalah 0,6 BPJ. Sedang berdasarkan hasil uji, berada di 0,03 BPJ.
"Memang itu jauh dari ambang batas. Tapi untuk bayi, balita dan janin harus free BPA. Harus 0 BPJ. Kita tidak berani mengambil risiko,atau biar aman diberi label seperti pada susu kental manis yang berbunyi tidak cocok untuk bayi. Seperti pada kemasan rokok ada peringatan bahaya, merokok dapat menimbulkan gangguanjantung, impotensi dan kehamilan," tuturnya.
Arzeti mengaku bahwa pengetahuan seputar bahaya plastik BPA didapatkan saat menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional di Auditorium Komnas Perlindungan Anak pada 29 Juli lalu. Sepulang dari acara peringatan Hari Anak Nasional, Arzeti langsung memeriksa seluruh peralatan yang terbuat dari plastik.
"Jadi sampai di rumah saya periksa seluruh peralatan makan dan minum saya periksa satu persatu. Botol-botol plastik. Untunglah hampir semua mempunyai kode 'Free BPA', yang tidak ada kode tersebut saya buang," tutur mantan model ini.
tulis komentar anda