Ibu Positif Covid-19 Tetap Bisa Memberikan ASI dengan Cara Begini
Kamis, 12 Agustus 2021 - 18:06 WIB
JAKARTA - Pekan menyusui sedunia atau "world berastfeeding week" diperingati setiap minggu pertama di bulan Agustus. Pada tahun ini, pekan menyusui sedunia mengangkat tema global "Protect Breastfeeding: a Shared Responsibility" yang diadaptasi menjadi tema nasional "Perlindungan Menyusui: Tanggung Jawab Bersama" dengan slogan "Tetap beri ASI, anak terlindungi, keluarga sejahtera".
"Tujuan peringatan pekan menyusui sedunia, pertama menyebarluaskan informasi seputar pentingnya melindungi menyusui, karena menyusui merupakan tanggung jawab bersama untuk keningkatkan kesehatan masyarakat ," ujar Direktur Gizi Masyarakat, Dr Dhian Probhoyekti MA, dalam webinar 'Menyusui Saat Pandemi: Dukungan untuk Ibu, Perlindungan untuk Keluarga", Kamis (12/8).
"Kedua, melibatkan seluruh lapisan masyarakat, lintas sektor dan organisasi untuk mendukung menyusui agar mendapatkan dampak yang lebih besar. Ketiga, mendorong berbagai kegiatan sebagai dukungan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," sambungnya.
Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, drg Kartini Rustandi, M.Kes menyatakan, ASI mengandung zat-zat yang diperlukan, terlebih kolustrum.
"The Lancet Breastfeeding Series, 2016 menyatakan memberi ASI eksklusif dapat menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi sebesar 88 persen. ASI memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Sementara untuk Ibu, menyusui menurunkan risiko Ibu dari kanker payudara dan rahim," jelasnya.
Lebih lanjut, Kartini menuturkan, menyusui menjadi tantangan berat bagi seorang ibu jika keluarga, lingkungan, dan tempat kerja kurang pemahaman mengenai pentingnya ASI. Tantangan lainnya adalah pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu. Bagaimana ibu menyusui khawatir menyusui bayinya karena berada di lingkungan terpapar Covid-19 atau pernah terinfeksi Covid-19.
Ketua Satgas ASI PP IDAI, dr. Elizabeth Yohmi, Sp.A memaparkan, upaya dukungan yang aman menyusui di masa pandemi Covid-19. Dia menegaskan, regulasi perlindungan hak anak untuk mendapat ASI di Indonesia, yaitu Undang-undang No.34 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Menurutnya, kasus Covid-19 di Indonesia sejak pertama terdeteksi pada 2 Maret 2020 hingga 12 Agustus 2021 tercatat 3,72 juta. Data IDAI menyebut, 42 persen anak yang meninggal dan 447 anak di bawah 1 tahun dalam 17 bulan terakhir meninggal akibat terpapar Covid-19.
"Tujuan peringatan pekan menyusui sedunia, pertama menyebarluaskan informasi seputar pentingnya melindungi menyusui, karena menyusui merupakan tanggung jawab bersama untuk keningkatkan kesehatan masyarakat ," ujar Direktur Gizi Masyarakat, Dr Dhian Probhoyekti MA, dalam webinar 'Menyusui Saat Pandemi: Dukungan untuk Ibu, Perlindungan untuk Keluarga", Kamis (12/8).
"Kedua, melibatkan seluruh lapisan masyarakat, lintas sektor dan organisasi untuk mendukung menyusui agar mendapatkan dampak yang lebih besar. Ketiga, mendorong berbagai kegiatan sebagai dukungan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," sambungnya.
Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, drg Kartini Rustandi, M.Kes menyatakan, ASI mengandung zat-zat yang diperlukan, terlebih kolustrum.
"The Lancet Breastfeeding Series, 2016 menyatakan memberi ASI eksklusif dapat menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi sebesar 88 persen. ASI memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Sementara untuk Ibu, menyusui menurunkan risiko Ibu dari kanker payudara dan rahim," jelasnya.
Lebih lanjut, Kartini menuturkan, menyusui menjadi tantangan berat bagi seorang ibu jika keluarga, lingkungan, dan tempat kerja kurang pemahaman mengenai pentingnya ASI. Tantangan lainnya adalah pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu. Bagaimana ibu menyusui khawatir menyusui bayinya karena berada di lingkungan terpapar Covid-19 atau pernah terinfeksi Covid-19.
Ketua Satgas ASI PP IDAI, dr. Elizabeth Yohmi, Sp.A memaparkan, upaya dukungan yang aman menyusui di masa pandemi Covid-19. Dia menegaskan, regulasi perlindungan hak anak untuk mendapat ASI di Indonesia, yaitu Undang-undang No.34 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Menurutnya, kasus Covid-19 di Indonesia sejak pertama terdeteksi pada 2 Maret 2020 hingga 12 Agustus 2021 tercatat 3,72 juta. Data IDAI menyebut, 42 persen anak yang meninggal dan 447 anak di bawah 1 tahun dalam 17 bulan terakhir meninggal akibat terpapar Covid-19.
Lihat Juga :
tulis komentar anda