Varian Lambda Sama Ganasnya dengan Delta, Waspada!
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 08:08 WIB
JAKARTA - Varian Lambda terbukti sama ganasnya dengan varian Delta berkat mutasi serupa yang membuat mereka semakin menular. Hal tersebut berdasarkan laporan yang muncul di bioRxiv.
Dilansir dari New York Post, Sabtu (14/8) strain ini terdapat di 26 negara, termasuk wabah besar di Chili, Peru, Argentina dan Ekuador.
“Khususnya, tingkat vaksinasi di Chili relatif tinggi; persentase orang yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 adalah (sekitar) 60%,” tulis laporan tersebut.
“Namun demikian, lonjakan besar Covid-19 telah terjadi di Chili pada Musim Semi 2021, menunjukkan bahwa varian Lambda mahir dalam melarikan diri dari kekebalan antivirus yang ditimbulkan oleh vaksinasi,” lanjut laporan tersebut.
Varian Lambda diperkirakan telah muncul di suatu tempat di Amerika Selatan antara November dan Desember 2020. Berdasarkan data GISAID, sejak itu varian Lambda muncul di negara-negara di seluruh Eropa, Amerika Utara dan beberapa kasus yang lebih terisolasi di Asia.
"Selain meningkatkan infektivitas virus, varian Delta menunjukkan resistensi yang lebih tinggi terhadap netralisasi yang diinduksi vaksin," jelas laporan tersebut.
“Demikian pula, di sini kami menunjukkan bahwa varian Lambda melengkapi tidak hanya peningkatan infektivitas tetapi juga ketahanan terhadap kekebalan antivirus," sambungnya.
Lambda sejauh ini telah diberi label sebagai varian yang diminati oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dibandingkan dengan strain Alpha, Beta, Gamma, dan Delta, yang semuanya telah naik menjadi status varian perhatian atau VOC.
Dilansir dari New York Post, Sabtu (14/8) strain ini terdapat di 26 negara, termasuk wabah besar di Chili, Peru, Argentina dan Ekuador.
“Khususnya, tingkat vaksinasi di Chili relatif tinggi; persentase orang yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 adalah (sekitar) 60%,” tulis laporan tersebut.
“Namun demikian, lonjakan besar Covid-19 telah terjadi di Chili pada Musim Semi 2021, menunjukkan bahwa varian Lambda mahir dalam melarikan diri dari kekebalan antivirus yang ditimbulkan oleh vaksinasi,” lanjut laporan tersebut.
Varian Lambda diperkirakan telah muncul di suatu tempat di Amerika Selatan antara November dan Desember 2020. Berdasarkan data GISAID, sejak itu varian Lambda muncul di negara-negara di seluruh Eropa, Amerika Utara dan beberapa kasus yang lebih terisolasi di Asia.
"Selain meningkatkan infektivitas virus, varian Delta menunjukkan resistensi yang lebih tinggi terhadap netralisasi yang diinduksi vaksin," jelas laporan tersebut.
“Demikian pula, di sini kami menunjukkan bahwa varian Lambda melengkapi tidak hanya peningkatan infektivitas tetapi juga ketahanan terhadap kekebalan antivirus," sambungnya.
Lambda sejauh ini telah diberi label sebagai varian yang diminati oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dibandingkan dengan strain Alpha, Beta, Gamma, dan Delta, yang semuanya telah naik menjadi status varian perhatian atau VOC.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda