Gejala Diabetes di Mata yang Tingkatkan Risiko Kebutaan
Rabu, 18 Agustus 2021 - 07:04 WIB
JAKARTA - Gejala diabetes di mata bisa tingkatkan risiko kebutaan jika diabaikan. Kondisi ini disebut sebagai retinopati diabetik yang disebabkan oleh perubahan pembuluh darah di retina, penyakit mata diabetes yang paling umum dan penyebab utama kebutaan juga kehilangan penglihatan antara usia 35-50 tahun.
Pertumbuhan jaringan parut dapat menyebabkan eye floaters, yaitu bintik-bintik pada penglihatan yang mungkin tampak seperti bintik hitam atau abu-abu, benang, atau jaring laba-laba yang melayang saat Anda menggerakkan mata.
Gejala lain dari retinopati diabetik meliputi penglihatan yang memburuk secara bertahap, kehilangan penglihatan mendadak, bentuk mengambang di bidang bison Anda, penglihatan mata kabur atau tidak merata, sakit mata dan kemerahan.
Dilansir dari Express, Rabu (18/8) satu dari tiga orang yang hidup dengan diabetes memiliki beberapa derajat retinopati diabetik, dan setiap orang yang menderita diabetes berisiko mengalaminya.
Jaringan parut dapat terbentuk, menyebabkan ablasi retina, di mana retina menarik diri dari jaringan di bawahnya. Ablasi retina dapat menyebabkan penglihatan berbintik, kilatan cahaya atau kehilangan penglihatan yang parah.
Pencegahan retinopati diabetik bisa dilakukan dengan mengadopsi beberapa perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan kesehatan umum Anda dan mengurangi risiko terkena retinopati. Seperti halnya makan makanan yang sehat dan seimbang, khususnya mengurangi garam, lemak, dan gula.
Jika kelebihan berat badan, Anda harus menargetkan berat badan ideal. Penting juga untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas intensitas sedang, seperti berjalan kaki atau bersepeda, seminggu. Melakukan 10 ribu langkah sehari bisa menjadi cara yang baik untuk mencapai target ini.
Pertumbuhan jaringan parut dapat menyebabkan eye floaters, yaitu bintik-bintik pada penglihatan yang mungkin tampak seperti bintik hitam atau abu-abu, benang, atau jaring laba-laba yang melayang saat Anda menggerakkan mata.
Gejala lain dari retinopati diabetik meliputi penglihatan yang memburuk secara bertahap, kehilangan penglihatan mendadak, bentuk mengambang di bidang bison Anda, penglihatan mata kabur atau tidak merata, sakit mata dan kemerahan.
Dilansir dari Express, Rabu (18/8) satu dari tiga orang yang hidup dengan diabetes memiliki beberapa derajat retinopati diabetik, dan setiap orang yang menderita diabetes berisiko mengalaminya.
Jaringan parut dapat terbentuk, menyebabkan ablasi retina, di mana retina menarik diri dari jaringan di bawahnya. Ablasi retina dapat menyebabkan penglihatan berbintik, kilatan cahaya atau kehilangan penglihatan yang parah.
Pencegahan retinopati diabetik bisa dilakukan dengan mengadopsi beberapa perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan kesehatan umum Anda dan mengurangi risiko terkena retinopati. Seperti halnya makan makanan yang sehat dan seimbang, khususnya mengurangi garam, lemak, dan gula.
Jika kelebihan berat badan, Anda harus menargetkan berat badan ideal. Penting juga untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas intensitas sedang, seperti berjalan kaki atau bersepeda, seminggu. Melakukan 10 ribu langkah sehari bisa menjadi cara yang baik untuk mencapai target ini.
(dra)
tulis komentar anda