Haji Nassir Berseteru dengan RT Abbas Tentang Pesantren Kun Anta di Kampung Sodong. Ada Apa ?
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 13:55 WIB
JAKARTA - Keseruan sinetron Kun Anta Mendadak Santri semakin diminati oleh para penonton. Tingkah laku Haikal dan teman-temannya di tiap episodenya selalu ditunggu-tunggu pemirsa setia MNCTV.
Pada episode minggu ini, kisah bermula ketika Ustad Musa dan anak-anak santri (trio cabe rawit dan trio kunyit) senang begitu mendengar kabar akan dibangun pesantren Kun Anta cabang Kampung Sodong. Ustad Musa mendapat amanah untuk mengajar di pesantren ini.
Pesantren akan berdiri di tanah milik keluarga RT Abbas. Haji Nasir yang merupakan adik tiri RT Abbas mewakafkan tanah ini atas nama almarhumah ibu kandungnya, Abbas tidak setuju. Abbas ingin wakaf atas almarhumah ibu kandungnya. Perseteruan keduanya pun terjadi hingga Ustad Musa meredamnya.
Haji Nassir yang hatinya baik tetap mewakafkan tanahnya untuk pembangunan pesantren. Sifat baik Haji Nassir disambut baik oleh Ustadz Musa hingga mengangkat Haji Nassir menjadi salah satu pengajar di pesantren nanti. Haji Nassir senang. Sementara RT Abbas tetap pada pendiriannya tidak akan mewakafkan tanahnya kepada pesantren.
Hal itu membuat rumah dan toko kelontong milik RT Abbas masuk ke dalam wilayah pesantren. Dia pun memanfaatkan hal ini untuk mensuplai bahan logistik dapur pesantren dari toko kelontongnya. RT Abbas terkadang pun mematok harga mahal untuk mendapatkan keuntungan.
Penyambutan pembukaan pesantren pun dimulai. Terlihat arak-arakan reog, petasan, qosidah untuk memeriahkan pembangunan pesantren. Anak-anak santri pun dilibatkan dalam kemeriahan tersebut. Semua warga kampung Sodong senang.
Trio cabe rawit dan trio kunyit kini bisa merasakan kembali pengajaran ustad Musa di dalam pesantren. Mereka pun masih saling bersaing untuk menjadi santri terbaik. Saingan mereka bertambah dengan masuknya Boim dan Toing ke dalam pesantren. Namun semua aktivitas keseharian anak-anak santri tidak serta merta berjalan lancar.
Pada episode minggu ini, kisah bermula ketika Ustad Musa dan anak-anak santri (trio cabe rawit dan trio kunyit) senang begitu mendengar kabar akan dibangun pesantren Kun Anta cabang Kampung Sodong. Ustad Musa mendapat amanah untuk mengajar di pesantren ini.
Pesantren akan berdiri di tanah milik keluarga RT Abbas. Haji Nasir yang merupakan adik tiri RT Abbas mewakafkan tanah ini atas nama almarhumah ibu kandungnya, Abbas tidak setuju. Abbas ingin wakaf atas almarhumah ibu kandungnya. Perseteruan keduanya pun terjadi hingga Ustad Musa meredamnya.
Baca Juga
Haji Nassir yang hatinya baik tetap mewakafkan tanahnya untuk pembangunan pesantren. Sifat baik Haji Nassir disambut baik oleh Ustadz Musa hingga mengangkat Haji Nassir menjadi salah satu pengajar di pesantren nanti. Haji Nassir senang. Sementara RT Abbas tetap pada pendiriannya tidak akan mewakafkan tanahnya kepada pesantren.
Hal itu membuat rumah dan toko kelontong milik RT Abbas masuk ke dalam wilayah pesantren. Dia pun memanfaatkan hal ini untuk mensuplai bahan logistik dapur pesantren dari toko kelontongnya. RT Abbas terkadang pun mematok harga mahal untuk mendapatkan keuntungan.
Penyambutan pembukaan pesantren pun dimulai. Terlihat arak-arakan reog, petasan, qosidah untuk memeriahkan pembangunan pesantren. Anak-anak santri pun dilibatkan dalam kemeriahan tersebut. Semua warga kampung Sodong senang.
Trio cabe rawit dan trio kunyit kini bisa merasakan kembali pengajaran ustad Musa di dalam pesantren. Mereka pun masih saling bersaing untuk menjadi santri terbaik. Saingan mereka bertambah dengan masuknya Boim dan Toing ke dalam pesantren. Namun semua aktivitas keseharian anak-anak santri tidak serta merta berjalan lancar.
tulis komentar anda