Kue Gandus, Si Kenyal Bertopping yang Lezat
Sabtu, 30 Mei 2020 - 10:16 WIB
PALEMBANG - Membicarakan kuliner khas di Palembang tak ada habis-habisnya. Kuliner di Bumi Sriwijaya tidak hanya soal olahan ikan alias pempek dan turunannya, namun ada sejumlah kue yang manis dan khas serta melegenda.
Salah satu yang paling banyak muncul di bulan Ramadhan ialah kue gandus. Sekilas namanya mirip nama salah satu kecamatan di Kota Palembang, yakni Kecamatan Gandus. Namun, menu ini kue tradisional yang khas dan telah menemani perjalanan sejarah lidah wong Palembang.
Kue yang terasa manis dan lembut serta dihiasi dengan topping (pemugasan) khas potongan cabai ini telah melegenda. Karenanya, kue ini menjadi salah satu menu pilihan warga Palembang untuk berbuka puasa. Memang di hari biasa tidak terlalu banyak yang menjual kue satu ini.
Gandus merupakan salah satu kue basah yang dimasak dengan cara dikukus tanpa bungkus. Pada proses pengukusan ada dua tahapan: yang sederhana cukup sekali pengukusan, lalu dipasang topping dan kudapan ini siap disantap. (Baca: 5 Cara Menjaga Kesehatan Seksual di Tengah Pandemi Covid-19)
Namun, ada juga yang melalui dua tahapan pengukusan. Setelah pengukusan pertama, kue yang berbahan utama tepung beras dan santan ini diangkat, lalu dipasangi topping yang terdiri atas udang kering yang dihaluskan, potongan daun seledri, hingga potongan cabai. Kemudian kue dikukus kembali untuk merekatkan topping dan memperkuat aroma.
Untuk topping dapat dikreasikan sesuai selera. Bisa juga tidak menggunakan udang, namun cincangan daging ayam, potongan cabai, daun seledri, dan bawang goreng.
Kue gandus dibuat dari bahan utama tepung beras, ditambah santan dan tambahan pandan. Pertama-tama santan dan pandan direbus, dicampur tepung sedikit demi sedikit hingga mengental. Jangan lupa diberi sedikit garam.
Adonan yang sudah mengental dimasukkan ke cetakan atau loyang untuk proses pengukusan. Jika pengukusan dirasakan matang, adonan diangkat lalu dipotong dengan ukuran sesuai selera. Tahap selanjutnya, tiap potongan dihiasi topping yang akan membuatnya menggoda untuk dijadikan kudapan atau menu berbuka puasa.
Melihat bahannya dasarnya yang hanya dari tepung beras dan santan, tentu terbayang tekstur kudapan tradisional asal Palembang satu ini. Kelembutannya ditambah udang dan bawang goreng pada bagian atasnya, akan terasa sangat gurih. (Baca juga: Khasiat Konsumsi Nasi Merah, Membuatnya Juga Mudah)
Tidak diketahui, apakah kue gandus ini hanya ditemukan di Kota Palembang. Hal yang sudah pasti, kudapan satu ini sudah melegenda dan menjadi kue tradisional bagi wong kito.
Wak Uban, salah satu perajin berbagai jenis kue di Sukarami, Palembang, mengatakan, kue gandus memang sejak dulu telah digunakan orang untuk berbagai hajatan di Palembang. “Karena memang orang zaman dulu, orang tua, sangat senang dengan kue gandus. Mungkin karena lembut dan tidak menggunakan penguat rasa,” katanya.
Jika ingin menikmati kue gandus khas Palembang, Anda bisa langsung ke Pasar Cinde, Palembang. Di sana tersedia banyak ragam kue khas Palembang dan Sumsel pada umumnya. (Berli Zulkanedi)
Salah satu yang paling banyak muncul di bulan Ramadhan ialah kue gandus. Sekilas namanya mirip nama salah satu kecamatan di Kota Palembang, yakni Kecamatan Gandus. Namun, menu ini kue tradisional yang khas dan telah menemani perjalanan sejarah lidah wong Palembang.
Kue yang terasa manis dan lembut serta dihiasi dengan topping (pemugasan) khas potongan cabai ini telah melegenda. Karenanya, kue ini menjadi salah satu menu pilihan warga Palembang untuk berbuka puasa. Memang di hari biasa tidak terlalu banyak yang menjual kue satu ini.
Gandus merupakan salah satu kue basah yang dimasak dengan cara dikukus tanpa bungkus. Pada proses pengukusan ada dua tahapan: yang sederhana cukup sekali pengukusan, lalu dipasang topping dan kudapan ini siap disantap. (Baca: 5 Cara Menjaga Kesehatan Seksual di Tengah Pandemi Covid-19)
Namun, ada juga yang melalui dua tahapan pengukusan. Setelah pengukusan pertama, kue yang berbahan utama tepung beras dan santan ini diangkat, lalu dipasangi topping yang terdiri atas udang kering yang dihaluskan, potongan daun seledri, hingga potongan cabai. Kemudian kue dikukus kembali untuk merekatkan topping dan memperkuat aroma.
Untuk topping dapat dikreasikan sesuai selera. Bisa juga tidak menggunakan udang, namun cincangan daging ayam, potongan cabai, daun seledri, dan bawang goreng.
Kue gandus dibuat dari bahan utama tepung beras, ditambah santan dan tambahan pandan. Pertama-tama santan dan pandan direbus, dicampur tepung sedikit demi sedikit hingga mengental. Jangan lupa diberi sedikit garam.
Adonan yang sudah mengental dimasukkan ke cetakan atau loyang untuk proses pengukusan. Jika pengukusan dirasakan matang, adonan diangkat lalu dipotong dengan ukuran sesuai selera. Tahap selanjutnya, tiap potongan dihiasi topping yang akan membuatnya menggoda untuk dijadikan kudapan atau menu berbuka puasa.
Melihat bahannya dasarnya yang hanya dari tepung beras dan santan, tentu terbayang tekstur kudapan tradisional asal Palembang satu ini. Kelembutannya ditambah udang dan bawang goreng pada bagian atasnya, akan terasa sangat gurih. (Baca juga: Khasiat Konsumsi Nasi Merah, Membuatnya Juga Mudah)
Tidak diketahui, apakah kue gandus ini hanya ditemukan di Kota Palembang. Hal yang sudah pasti, kudapan satu ini sudah melegenda dan menjadi kue tradisional bagi wong kito.
Wak Uban, salah satu perajin berbagai jenis kue di Sukarami, Palembang, mengatakan, kue gandus memang sejak dulu telah digunakan orang untuk berbagai hajatan di Palembang. “Karena memang orang zaman dulu, orang tua, sangat senang dengan kue gandus. Mungkin karena lembut dan tidak menggunakan penguat rasa,” katanya.
Jika ingin menikmati kue gandus khas Palembang, Anda bisa langsung ke Pasar Cinde, Palembang. Di sana tersedia banyak ragam kue khas Palembang dan Sumsel pada umumnya. (Berli Zulkanedi)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda