Dukung Langkah Perbaikan Gizi Anak, Friesland Lakukan Riset Terpadu
Sabtu, 28 Agustus 2021 - 18:27 WIB
JAKARTA - Studi kesehatan nasional di Tanah Air, dirilis setiap 5-6 tahun oleh Kementerian Kesehatan yang dikenal dengan Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ).
Riskesdas merupakan riset kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan setiap 5-6 tahun sekali oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kemenkes dengan kerangka sampel yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
5-6 tahun dianggap interval yang tepat untuk menilai perkembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan.
Guna mendukung langkah perbaikan gizi dan melengkapi data Riskesdas, Friesland Campina, induk perusahaan produk bergizi berbasis susu PT Frisian Flag Indonesia, bekerjasama dengan lembaga penelitian dan universitas di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam juga melakukan sebuah riset terpadu South-East Asia Nutrition Survey (SEANUTS).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi anak dengan menilai asupan makanan, antropometri, aktivitas fisik, dan parameter biokimia.
Studi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status gizi anak-anak di Indonesia dan memberikan informasi mengenai asupan makanan anak, termasuk konsumsi protein hewani yang berkontribusi bagi tumbuh kembang anak.
Salah satu hal baru pada studi SEANUTS adalah keterlibatan bidang olahraga untuk mengukur aktivitas fisik anak.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO mengatakan, masalah gizi tidak bisa dilepaskan dari aktivitas fisik, keduanya harus seimbang. "Untuk bisa melakukan aktivitas fisik dengan optimal butuh nutrisi yang bagus," tutur dr. Listya dalam keterangan resminya, belum lama ini.
Riskesdas merupakan riset kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota yang dilakukan setiap 5-6 tahun sekali oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kemenkes dengan kerangka sampel yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
5-6 tahun dianggap interval yang tepat untuk menilai perkembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan.
Guna mendukung langkah perbaikan gizi dan melengkapi data Riskesdas, Friesland Campina, induk perusahaan produk bergizi berbasis susu PT Frisian Flag Indonesia, bekerjasama dengan lembaga penelitian dan universitas di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam juga melakukan sebuah riset terpadu South-East Asia Nutrition Survey (SEANUTS).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi anak dengan menilai asupan makanan, antropometri, aktivitas fisik, dan parameter biokimia.
Studi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status gizi anak-anak di Indonesia dan memberikan informasi mengenai asupan makanan anak, termasuk konsumsi protein hewani yang berkontribusi bagi tumbuh kembang anak.
Salah satu hal baru pada studi SEANUTS adalah keterlibatan bidang olahraga untuk mengukur aktivitas fisik anak.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO mengatakan, masalah gizi tidak bisa dilepaskan dari aktivitas fisik, keduanya harus seimbang. "Untuk bisa melakukan aktivitas fisik dengan optimal butuh nutrisi yang bagus," tutur dr. Listya dalam keterangan resminya, belum lama ini.
tulis komentar anda