Mengenal Sejarah Badai Sitokin yang Terjadi saat Pandemi 1918

Senin, 30 Agustus 2021 - 18:00 WIB
Mengenal Sejarah Badai Sitokin yang Terjadi saat Pandemi 1918. Foto Ilustrasi/Times of india
JAKARTA - Badai sitokin kini sedang ramai diperbincangkan, apalagi semenjak Deddy Corbuzier dikabarkan sempat mengalami kondisi kritis akibat dilanda penyakit ini. Lantas, bagaimana asal mula badai sitokin?

Menurut jurnal kesehatan yang dirilis oleh University of New England pada Desember 2020, badai sitokin sebelumnya disebut sebagai sebuah sindrom yang menyerupai influenza dan umum terjadi setelah adanya infeksi sistemik seperti sepsis dan infeksi bakteri Yersinia peptis.

Infeksi tersebut mampu memicu magrofag alveolar untuk menghasilkan jumlah sitokin yang berlebihan. Bahkan hingga menyebabkan ‘badai’. Hal itu berujung pada respon imun berlebihan.

Kejadian berlebihannya respon imun seseorang ini diyakini menjadi faktor utama banyaknya kematian yang terjadi saat pandemi influenza di tahun 1918 – 1919 silam.





Penyakit ini bisa diidap oleh penderita Covid-19, dan organ yang paling parah terserang adalah paru-paru serta pembulu darah.

Orang-orang yang terserang badai sitokin akan mudah mengalami sesak napas, demam, tubuh menggigil, sakit kepala, ruam pada kulit, batuk dan mudah lelah.
(hri)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More