RI Resmi Masuk Masa Endemi, Menkes Budi Imbau Masyarakat Tetap Jaga Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga diri meski saat ini Indonesia sudah resmi memasuki masa endemi Covid-19.
Menkes Budi juga menyampaikan untuk menyikapi situasi endemi di Indonesia ini pihaknya tetap harus memberikan pemahaman kepada masyarakat, seperti kegiatan edukasi surveilans, obat-obatan, dan vaksinasi yang mana jadi hal penting.
Kegiatan-kegiatan tersebut telah didiskusikan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk memasuki masa endemi.
"Saat Indonesia mau mendeklarasikan itu jadi endemi, kami tanya dulu ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), apa sih yang seharusnya dilakukan? Maka ini yang sudah kami lakukan, apa yang kurang," kata Budi dalam Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet (Podkabs), Senin (3/7/2023).
Kemudian dalam menyikapi kegiatan tersebut, masyarakat juga perlu menyadari bahwasanya masalah kesehatan di masa endemi ini kembali kepada individu masing-masing. Maka bentuk intervensi kesehatan paling baik, kata Budi, yaitu menjaga kesehatan sendiri dan tindakan langsung dari pemerintah.
Lalu yang tak kalah penting lainnya, kegiatan surveilans melalui penyediaan alat tes dan alat genom sekuensing. Untuk itu pihaknya telah memfasilitasi alat rapid test antigen, yang kini dijual di apotek sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam memilih alat diagnosa selain di fasilitas laboratorium.
"Jadi kalau dia positif dan dia mau daftar, nanti dia bisa dilayani oleh telemedisin, bisa dikirim obat kalau dia mau," terangnya.
Berikutnya yang wajib masyarakat siapakan yaitu adanya persediaan obat-obatan anti-virus yang juga cukup mudah ditemukan di Apotek, klinik hingga rumah sakit sesuai dengan resep dokter. Misalnya Paxlovid dan Molnupiravir.
Budi juga menegaskan, vaksinasi menjadi hal yang tidak kalah penting, guna mencegah pasien mengalami gejala berat saat terinfeksi covid-19. Khususnya di kalangan lansia yang belum divaksin hingga orang dengan masalah kekebalan tubuhnya.
"Sebaiknya untuk pencegahan diberi vaksinasi primer dua kali karena begitu dia sudah kena vaksinasi. Maka daya tahan tubuh sudah bagus," pungkasnya.
Menkes Budi juga menyampaikan untuk menyikapi situasi endemi di Indonesia ini pihaknya tetap harus memberikan pemahaman kepada masyarakat, seperti kegiatan edukasi surveilans, obat-obatan, dan vaksinasi yang mana jadi hal penting.
Kegiatan-kegiatan tersebut telah didiskusikan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk memasuki masa endemi.
"Saat Indonesia mau mendeklarasikan itu jadi endemi, kami tanya dulu ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), apa sih yang seharusnya dilakukan? Maka ini yang sudah kami lakukan, apa yang kurang," kata Budi dalam Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet (Podkabs), Senin (3/7/2023).
Kemudian dalam menyikapi kegiatan tersebut, masyarakat juga perlu menyadari bahwasanya masalah kesehatan di masa endemi ini kembali kepada individu masing-masing. Maka bentuk intervensi kesehatan paling baik, kata Budi, yaitu menjaga kesehatan sendiri dan tindakan langsung dari pemerintah.
Lalu yang tak kalah penting lainnya, kegiatan surveilans melalui penyediaan alat tes dan alat genom sekuensing. Untuk itu pihaknya telah memfasilitasi alat rapid test antigen, yang kini dijual di apotek sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam memilih alat diagnosa selain di fasilitas laboratorium.
"Jadi kalau dia positif dan dia mau daftar, nanti dia bisa dilayani oleh telemedisin, bisa dikirim obat kalau dia mau," terangnya.
Berikutnya yang wajib masyarakat siapakan yaitu adanya persediaan obat-obatan anti-virus yang juga cukup mudah ditemukan di Apotek, klinik hingga rumah sakit sesuai dengan resep dokter. Misalnya Paxlovid dan Molnupiravir.
Budi juga menegaskan, vaksinasi menjadi hal yang tidak kalah penting, guna mencegah pasien mengalami gejala berat saat terinfeksi covid-19. Khususnya di kalangan lansia yang belum divaksin hingga orang dengan masalah kekebalan tubuhnya.
"Sebaiknya untuk pencegahan diberi vaksinasi primer dua kali karena begitu dia sudah kena vaksinasi. Maka daya tahan tubuh sudah bagus," pungkasnya.
(hri)