Toko Bersejarah sang Ibu Berhenti Beroperasi, Ernest Prakasa Bilang Begini
Selasa, 14 September 2021 - 12:29 WIB
JAKARTA - Ernest Prakasa menyampaikan kabar tak menyenangkan mengenai toko kelontong sang ibunda. Toko yang menjadi inspirasinya membuat film Cek Toko Sebelah kini harus ditutup.
Hal itu disampaikan Ernest melalui unggahan Instagramnya. Suami Meira Anastasia ini berfoto bersama sang ibunda serta para karyawan di depan toko bersejarah itu.
"Seperti adegan di film Cek Toko Sebelah , hari ini nyokap gue harus mengucapkan selamat tinggal sama para karyawan, sebagian bahkan sudah mengabdi selama belasan tahun," tulis Ernest, dikutip pada Selasa (14/9/2021).
"Toko Baru (di film gue plesetkan menjadi Toko Jaya Baru) yang beroperasi sejak 1985, akhirnya harus menyudahi perjalanannya setelah 36 tahun," lanjutnya.
Ernest menuturkan sedikit kenangan mengenai toko sang ibunda. Meski sederhana, tetapi toko itu lah yang mampu menyokong kehidupan ekonomi keluarganya.
"Toko yang praktis menjadi sumber utama nafkah keluarga kami, setelah bisnis bokap hancur akibat krisis 1998," ungkap Ernest.
Namun seiring berkembangnya zaman, kehadiran toko kelontong makin tersisih. Apalagi semenjak pandemi covid-19 yang mengubah pola kehidupan masyarakat dalam berbelanja.
Hal itu disampaikan Ernest melalui unggahan Instagramnya. Suami Meira Anastasia ini berfoto bersama sang ibunda serta para karyawan di depan toko bersejarah itu.
"Seperti adegan di film Cek Toko Sebelah , hari ini nyokap gue harus mengucapkan selamat tinggal sama para karyawan, sebagian bahkan sudah mengabdi selama belasan tahun," tulis Ernest, dikutip pada Selasa (14/9/2021).
"Toko Baru (di film gue plesetkan menjadi Toko Jaya Baru) yang beroperasi sejak 1985, akhirnya harus menyudahi perjalanannya setelah 36 tahun," lanjutnya.
Ernest menuturkan sedikit kenangan mengenai toko sang ibunda. Meski sederhana, tetapi toko itu lah yang mampu menyokong kehidupan ekonomi keluarganya.
"Toko yang praktis menjadi sumber utama nafkah keluarga kami, setelah bisnis bokap hancur akibat krisis 1998," ungkap Ernest.
Namun seiring berkembangnya zaman, kehadiran toko kelontong makin tersisih. Apalagi semenjak pandemi covid-19 yang mengubah pola kehidupan masyarakat dalam berbelanja.
Lihat Juga :
tulis komentar anda