Desa Wisata Carangsari Bakal Jadi Ikon dan Daya Tarik Baru di Bali

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 23:02 WIB
Untuk daya tarik seni dan budaya, desa yang memiliki akulturasi budaya Bali dan Tionghoa itu mengedepankan pengembangan tiga generasi. / Foto: Instagram
JAKARTA - Potensi budaya dan sejarah di Desa Wisata Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali , dinilai akan menjadi ikon dan daya tarik baru usai pandemi.

Platform edukasi bernama RV University juga menjadi daya tarik tersendiri bagi desa yang merupakan tanah kelahiran pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai itu.

Dalam acara visitasi 50 desa Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 di Desa Wisata Carangsari, beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno optimistis bahwa desa wisata mampu menjadi ikon dan daya tarik baru bagi pariwisata di Pulau Dewata.

"Tren pariwisata kini sudah terlihat lebih mengarah ke pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Sebagai salah satu kekuatan pariwisata yang mengedepankan pelestarian budaya dan lingkungan. Saya sudah dua kali ke desa ini, secara keseluruhan ditambah adanya RV University Triyana Carangsari menjadikan desa ini sebagai salah satu ikon untuk bangkit yang diharapkan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya," tutur Sandi dalam keterangan resminya, Jumat (1/10/2021).





RV University merupakan platform edukasi bagian dari RV Property Triyana Resort Bali yang terletak di Desa Carangsari. Platform ini fokus dalam pemberian edukasi dan pengembangan diri kepada generasi milenial yang telah menjadi member RV Properti. Targetnya mencetak 10.000 pengusaha properti milenial.

Selain itu, desa yang terletak 34 kilometer dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai itu memiliki 14 area daya tarik wisata yang siap didatangi wisatawan milenial seperti Sungai Ayung dan Yeh Penet, kebun kopi, kakao, arung jeram, flying fox, cycling, hingga glamping.

Untuk daya tarik seni dan budaya, desa yang memiliki akulturasi budaya Bali dan Tionghoa itu mengedepankan pengembangan 3 generasi (x, y, z) juga memiliki seni tari topeng Tugek Carangsari yang diciptakan dan dipopulerkan oleh maestro I Gusti Ngurah Widya.

Ngurah Widya saat ini sudah berusia 75 tahun. Widya sudah dikenal di kancah internasional sebagai seniman sejak tahun 1970-an. Ada juga wayang kulit Paruwe, wayang Ramoyane, Barongsai, Tarian Hanoman, Barangket, gamelan khas Bali, dan Barong landung.



Dalam kesempatan itu, Sandiaga memberikan dukungannya untuk membantu produk ekonomi kreatif masyarakat di sana.

"Tadi saya melihat produk virgin coconut oil dan madu, saya minta ini dibantu melalui program bedah desain kemasan kuliner nusantara (BEDAKAN) dan langsung ditindaklanjuti karena butuh waktu sekitar 4 bulan supaya produk tersebut memiliki kemasan yang lebih baik dan berkualitas, karena akan kita jadikan juga sebagai suvenir saat tamu-tamu dari KTT G20 yang akan diundang ke sini," tutupnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More