Dewa Budjana Ungkap Sosok Guru Musiknya, Ternyata Ayah Kandung Indra Lesmana

JAKARTA - Dewa Budjana yang terkenal dengan kepiawaiannya dalam bermain gitar bercerita tentang sosok guru musik yang telah berjasa dalam karirnya.

Musisi kelahiran Bali, 15 Januari 1963 ini mengungkap kesuksesannya di industri musik Indonesia tak terlepas dari didikan Jack Lesmana selaku guru musiknya.

Selain dikenal sebagai pemain gitar grup band Gigi, Dewa Budjana juga aktif membuat karya solo instrumental. Tak jarang, Budjana berkolaborasi dengan musisi lokal maupun internasional dalam proyek solonya itu.

Ia bahkan berhasil menggebrak panggung musik lewat lagu Hyang Giri pada album Mahandini yang dirilis 2018 silam. Betapa tidak, Dewa Budjana sukses berkolaborasi dengan Jordan Rudess, keyboardist Dream Theater. Berkat keahlian bermain gitarnya, Dewa Budjana juga mendapat tempat di kancah musik internasional.





Namun, Budjana mengakui karier gemilangnya tak lepas dari didikan Jack Lesmana. Ayah kandung Indra Lesmana itu dinilai berperan penting bagi kesuksesan Dewa Budjana sebagai gitaris.

"Paling besar jasa Jack Lesmana terhadap elo sebagai gitaris tuh dari sisi apa?" tanya komedian Soleh Solihun dikutip dari kanal YouTubenya, Minggu (3/10/2021).

"Menurut gue sih cara ya, cara hidup. Itu semua yang tadi hal-hal itu nempel di gue kan. Bukan cara orang ngambil notasi, notasi itu menurut gue nomer sekian lah, teknik gitar tuh nomor ke berapa lagi gitu lho. Yang paling utama adalah gimana dia menghargai gue, terus gimana cara mendidiknya, itu jadi bagian dari spiritual menurut gue sih," jawab Dewa Budjana.

Dewa Budjana mengaku banyak hal lain yang dipelajari dari sosok sang guru. Terlepas dari teknik bermain gitar Jack Lesmana, cara hidupnya acap kali menjadi pelajaran berharga bagi Budjana.



Menariknya, Budjana nyaris berhenti dari sekolah musiknya lantaran terhambat masalah ekonomi. Namun berkat kebaikan Jack Lesmana, alhasil ia bisa melanjutkan les gitarnya tanpa dipungut biaya. Seperti diketahui, Jack Lesmana merupakan pendiri salah satu sekolah musik ternama yang menghasilkan banyak musisi hebat.

"Tapi kan belajar bayarkan. Gue ngambil yang full time lagi yang belajar jazz, belajar sejarah musik, belajar macam-macam gitu. Nah terus gue ingat banget bayar les itu Rp50 ribu lebih lah, kayaknya gue cuma punya duit benar-benar segitu waktu itu. Jadilah nekat aja les, bulan berikutnya nggak bisa bayar sudah. Terus gue nanya om Jack 'Om saya nggak bisa bayar nih; terus dia cuma nanya 'Kamus serius mau belajar musik?' 'Ya serius pasti', 'Ya udah nggak usah bayar', nggak bayar udah," tuturnya lagi.