Bisa Dimasak dengan Sop dan Spaghetti, Sagu Miliki Banyak Manfaat Kesehatan
Kamis, 07 Oktober 2021 - 22:36 WIB
JAKARTA - Sagu selama ini dikenal sebagai makanan pokok selain nasi di sebagian besar daerah Indonesia, terutama di Maluku dan Papua.
Bahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia ini bisa juga diolah jadi beberapa bentuk seperti beras sagu atau tepung.
Menurut Food and Agricuture Organization, per 100 gram sagu mengandung kalori 332, protein kurang dari 1 gram, lemak kurang dari 1 gram, karbohidrat 83 gram, serat kurang dari 1 gram, dan zinc 11% dari Reference Daily Intake (RDI).
Selain zinc, sagu juga rendah vitamin dan mineral. Ini membuatnya secara nutrisi lebih rendah daripada banyak jenis tepung seperti gandum utuh atau soba, yang biasanya mengandung lebih banyak nutrisi, seperti protein dan vitamin B.
Duta Sagu dan Pelopor Sagu Varian, Jenny Widjaja mengatakan, sagu terbaik bisa didapat dari Papua di sekitar Danau Sentani. Karena di sana, banyak sumber air tawar dan banyak mata air, sehingga memiliki banyak kelebihan.
"Sagu itu unik jadi kita memiliki banyak varian sagu, tapi saya lihat sedikit sekali yang kita temui adanya sagu murni, selama ini banyak campuran," kata Jenny dalam Konferensi Pers Virtual Peresmian Pusat Kuliner di Papua bersama Sagolicious, Kamis (7/10/2021).
"Untuk memasaknya hanya perlu pengontrolan suhu dan waktu, 2-3 menit dengan air mendidih, jika warna puithnya hilang dan sudah bening bisa diangkat," lanjutnya.
Dia menuturkan, sagu juga bisa dikonsumsi dengan dimasukkan dalam sup, dicampur dalam pembuatan spaghetti, makaroni, hingga Lasagna.
Bahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia ini bisa juga diolah jadi beberapa bentuk seperti beras sagu atau tepung.
Menurut Food and Agricuture Organization, per 100 gram sagu mengandung kalori 332, protein kurang dari 1 gram, lemak kurang dari 1 gram, karbohidrat 83 gram, serat kurang dari 1 gram, dan zinc 11% dari Reference Daily Intake (RDI).
Selain zinc, sagu juga rendah vitamin dan mineral. Ini membuatnya secara nutrisi lebih rendah daripada banyak jenis tepung seperti gandum utuh atau soba, yang biasanya mengandung lebih banyak nutrisi, seperti protein dan vitamin B.
Duta Sagu dan Pelopor Sagu Varian, Jenny Widjaja mengatakan, sagu terbaik bisa didapat dari Papua di sekitar Danau Sentani. Karena di sana, banyak sumber air tawar dan banyak mata air, sehingga memiliki banyak kelebihan.
"Sagu itu unik jadi kita memiliki banyak varian sagu, tapi saya lihat sedikit sekali yang kita temui adanya sagu murni, selama ini banyak campuran," kata Jenny dalam Konferensi Pers Virtual Peresmian Pusat Kuliner di Papua bersama Sagolicious, Kamis (7/10/2021).
"Untuk memasaknya hanya perlu pengontrolan suhu dan waktu, 2-3 menit dengan air mendidih, jika warna puithnya hilang dan sudah bening bisa diangkat," lanjutnya.
Dia menuturkan, sagu juga bisa dikonsumsi dengan dimasukkan dalam sup, dicampur dalam pembuatan spaghetti, makaroni, hingga Lasagna.
Lihat Juga :
tulis komentar anda