Melihat Daya Tarik 3 Desa Wisata yang Wakili Indonesia dalam UNWTO Best Tourism Village 2021
Selasa, 02 November 2021 - 19:10 WIB
Desa Wisata Nglanggeran terletak di Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan Gunung Api Purba menjadi daya tarik terbesar dari desa wisata ini. Gunung Api Purba sendiri adalah bagian dari Geopark Gunung Sewu yang telah diakui oleh dunia.
Untuk menikmati kemegahan Gunung Api Purba, wisatawan bisa tracking dengan menaiki 100 anak tangga. Setibanya di atas, Anda bisa melihat Gunung Api Purba yang membentang luas dengan keunikan bongkahan-bongkahan batu.
Pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan utuh geosite serta melihat keunikan Kampung Pitu, yakni satu kampung yang hanya boleh diisi 7 keluarga. Selain itu, terdapat pula Embung Nglanggeran. Obyek wisata yang merupakan tampungan air seluas 0,34 hektare ini digunakan sebagai pengairan kebun warga.
Desa Wisata Nglanggeran juga kaya akan potensi seni dan budaya yang masih tetap terjaga kelestariannya. Antara lain Tarian Reog Nglanggeran, GejogLesung, Jathilan, Kenduri, Karawitan, dan Festival Kirab Budaya.
Ada pula potensi ekonomi kreatif seperti kerajinan batik topeng, olahan spa, dan deretan kuliner. Desa Wisata Nglanggeran memiliki batik tulis motif Gunung Api Purba dan cokelat, batik jumputan menggunakan kelereng dan batu, serta batik eco print yang memanfaatkan daun jati, papaya, singkong, dan kenikir.
2. Desa Wisata Tetebatu, NTB
Desa Wisata Tetebatu memiliki magnet pemikat berupa wisata alam bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan wisata ini berada di lembah Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB.
Dari Desa Wisata Tetebatu, wisatawan bisa melihat pemandangan Gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani. Selain indahnya hamparan sawah terasering, yang paling menggoda dari desa ini adalah dua air terjunnya, yakni air terjun Sarang Walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren.
Kemudian wisatawan bisa mengunjungi Hutan Monyet, di mana mereka bisa melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu. Bagi yang hobi tracking, Desa Wisata Tetebatu juga mempunyai tempat jalan-jalan yang menyehatkan jiwa dan raga yakni di kebun kopi, cokelat, vanili, dan cengkeh milik masyarakat. Bahkan wisatawan bisa ikut menanam bibitnya jika musim tanam sedang berlangsung.
Untuk menikmati kemegahan Gunung Api Purba, wisatawan bisa tracking dengan menaiki 100 anak tangga. Setibanya di atas, Anda bisa melihat Gunung Api Purba yang membentang luas dengan keunikan bongkahan-bongkahan batu.
Pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan utuh geosite serta melihat keunikan Kampung Pitu, yakni satu kampung yang hanya boleh diisi 7 keluarga. Selain itu, terdapat pula Embung Nglanggeran. Obyek wisata yang merupakan tampungan air seluas 0,34 hektare ini digunakan sebagai pengairan kebun warga.
Desa Wisata Nglanggeran juga kaya akan potensi seni dan budaya yang masih tetap terjaga kelestariannya. Antara lain Tarian Reog Nglanggeran, GejogLesung, Jathilan, Kenduri, Karawitan, dan Festival Kirab Budaya.
Ada pula potensi ekonomi kreatif seperti kerajinan batik topeng, olahan spa, dan deretan kuliner. Desa Wisata Nglanggeran memiliki batik tulis motif Gunung Api Purba dan cokelat, batik jumputan menggunakan kelereng dan batu, serta batik eco print yang memanfaatkan daun jati, papaya, singkong, dan kenikir.
2. Desa Wisata Tetebatu, NTB
Desa Wisata Tetebatu memiliki magnet pemikat berupa wisata alam bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan wisata ini berada di lembah Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB.
Dari Desa Wisata Tetebatu, wisatawan bisa melihat pemandangan Gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani. Selain indahnya hamparan sawah terasering, yang paling menggoda dari desa ini adalah dua air terjunnya, yakni air terjun Sarang Walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren.
Kemudian wisatawan bisa mengunjungi Hutan Monyet, di mana mereka bisa melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu. Bagi yang hobi tracking, Desa Wisata Tetebatu juga mempunyai tempat jalan-jalan yang menyehatkan jiwa dan raga yakni di kebun kopi, cokelat, vanili, dan cengkeh milik masyarakat. Bahkan wisatawan bisa ikut menanam bibitnya jika musim tanam sedang berlangsung.
tulis komentar anda