Viral! Tak Mampu Beli Pembalut, Wanita Ini Puasa Agar Tidak Menstruasi
Sabtu, 13 November 2021 - 06:05 WIB
JAKARTA - Wanita bernama Endang Hyder mengaku berpuasa agar tidak menstruasi lantaran tak mampu membeli pembalut . Pemain biola asal Malaysia itu tidak punya uang akibat sepi job selama pandemi Covid-19 .
Kondisi yang dialami Endang ini dikenal sebagai period poverty dan ramai menjadi pembicaraan di Malaysia. Ini merupakan kondisi di mana perempuan tidak bisa membeli pembalut karena masalah ekonomi.
Dilansir dari World of Buzz, Sabtu (13/11/2021) dilaporkan bahwa banyak wanita di Malaysia memilih untuk hamil agar mereka tidak menstruasi. Namun, beberapa wanita berpendapat bahwa itu konyol.
Setelah komentar tersebut, Endang merasa tersinggung karena dia merasa orang-orang mengabaikan masalah ini tanpa pernah mengalami tingkat kemiskinan seperti itu .
Kisah Endang baru-baru ini disorot oleh gerakan sosial kemiskinan Malaysia, Pedulimerah. Kisahnya menyoroti bagaimana seseorang bisa tiba-tiba terkena dampak kemiskinan hingga takut menstruasi.
“Saya berasal dari latar belakang keluarga yang cukup baik. Kami dapat membeli kebutuhan pokok tanpa harus berpikir dua kali tentang harganya," kata Endang.
Ketika pandemi Covid-19 dan lockdown berikutnya dimulai di Malaysia, Endang dan keluarga masih bisa bertahan hidup. Tabungannya pada saat itu memungkinkan keluarganya yang terdiri dari enam orang untuk bertahan selama dua tahun.
Namun, kesehatan ayahnya memburuk sejak April 2020 sehingga menguras keuangan mereka. Biaya medis dan biaya perjalanan ke rumah sakit setiap hari membuat Endang semakin sulit untuk bertahan hidup ketika pandemi melanda. Ia juga punya tiga anak.
Kondisi yang dialami Endang ini dikenal sebagai period poverty dan ramai menjadi pembicaraan di Malaysia. Ini merupakan kondisi di mana perempuan tidak bisa membeli pembalut karena masalah ekonomi.
Dilansir dari World of Buzz, Sabtu (13/11/2021) dilaporkan bahwa banyak wanita di Malaysia memilih untuk hamil agar mereka tidak menstruasi. Namun, beberapa wanita berpendapat bahwa itu konyol.
Setelah komentar tersebut, Endang merasa tersinggung karena dia merasa orang-orang mengabaikan masalah ini tanpa pernah mengalami tingkat kemiskinan seperti itu .
Kisah Endang baru-baru ini disorot oleh gerakan sosial kemiskinan Malaysia, Pedulimerah. Kisahnya menyoroti bagaimana seseorang bisa tiba-tiba terkena dampak kemiskinan hingga takut menstruasi.
“Saya berasal dari latar belakang keluarga yang cukup baik. Kami dapat membeli kebutuhan pokok tanpa harus berpikir dua kali tentang harganya," kata Endang.
Ketika pandemi Covid-19 dan lockdown berikutnya dimulai di Malaysia, Endang dan keluarga masih bisa bertahan hidup. Tabungannya pada saat itu memungkinkan keluarganya yang terdiri dari enam orang untuk bertahan selama dua tahun.
Namun, kesehatan ayahnya memburuk sejak April 2020 sehingga menguras keuangan mereka. Biaya medis dan biaya perjalanan ke rumah sakit setiap hari membuat Endang semakin sulit untuk bertahan hidup ketika pandemi melanda. Ia juga punya tiga anak.
tulis komentar anda