Viral! Tak Mampu Beli Pembalut, Wanita Ini Puasa Agar Tidak Menstruasi
Sabtu, 13 November 2021 - 06:05 WIB
“Rata-rata menstruasi saya akan datang setiap 20 -21 hari dan akan terjadi selama lima hingga tujuh hari. Frekuensi penggantian pembalut saya adalah setiap 3 jam. Penggunaan pembalut sekali pakai yang saya butuhkan biayanya sekitar RM60," jelas Endang.
"Saya perlu menggunakan pembalut yang menggunakan bahan yang tidak mengiritasi kulit di sekitar vagina saya,” tambahnya.
Sekitar Juli 2020, Endang menyadari bahwa dia perlu mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan makanan orangtua dan anak-anaknya. Karena itu, Endang beralih ke merek pembalut wanita yang lebih murah yang harganya sekitar RM15.
“RM15 adalah nilai kecil bagi mereka yang mampu, tetapi dalam situasi saya saat itu, saya merasa bahwa nilai RM15 dapat dihabiskan untuk sepotong kecil ayam mentah yang dapat memberi makan anggota keluarga saya selama empat hari. Saya kemudian mencoba mencari solusi agar tidak perlu membeli pembalut," ujar Endang.
“Karena saya mengalami gangguan pola makan saat berusia 20-an, solusi yang saya pikirkan saat itu adalah puasa agar siklus menstruasi saya terganggu yang pada gilirannya akan mengakibatkan saya tidak menstruasi," lanjutnya.
Menurut Endang, cara ini tidak hanya menghemat uang untuk kebutuhan pembalut, tetapi memungkinkan mengalokasikan uang untuk makanan yang bisa diberikan kepada anggota keluarganya.
“Saya berharap pemerintah memutuskan untuk menyalurkan kebutuhan pembalut berkualitas ke seluruh rumah tangga di seluruh Malaysia dan membantu perempuan memiliki lebih banyak pengetahuan agar dapat mengatasi dan mengelola kesehatan dan kebersihan pribadi selama menstruasi," tandasnya.
"Saya perlu menggunakan pembalut yang menggunakan bahan yang tidak mengiritasi kulit di sekitar vagina saya,” tambahnya.
Sekitar Juli 2020, Endang menyadari bahwa dia perlu mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan makanan orangtua dan anak-anaknya. Karena itu, Endang beralih ke merek pembalut wanita yang lebih murah yang harganya sekitar RM15.
“RM15 adalah nilai kecil bagi mereka yang mampu, tetapi dalam situasi saya saat itu, saya merasa bahwa nilai RM15 dapat dihabiskan untuk sepotong kecil ayam mentah yang dapat memberi makan anggota keluarga saya selama empat hari. Saya kemudian mencoba mencari solusi agar tidak perlu membeli pembalut," ujar Endang.
“Karena saya mengalami gangguan pola makan saat berusia 20-an, solusi yang saya pikirkan saat itu adalah puasa agar siklus menstruasi saya terganggu yang pada gilirannya akan mengakibatkan saya tidak menstruasi," lanjutnya.
Menurut Endang, cara ini tidak hanya menghemat uang untuk kebutuhan pembalut, tetapi memungkinkan mengalokasikan uang untuk makanan yang bisa diberikan kepada anggota keluarganya.
“Saya berharap pemerintah memutuskan untuk menyalurkan kebutuhan pembalut berkualitas ke seluruh rumah tangga di seluruh Malaysia dan membantu perempuan memiliki lebih banyak pengetahuan agar dapat mengatasi dan mengelola kesehatan dan kebersihan pribadi selama menstruasi," tandasnya.
Baca Juga
(dra)
tulis komentar anda