Menikmati Lezatnya Lobster Asam Manis di Pantai Timang
Sabtu, 06 Juni 2020 - 11:45 WIB
Wisata pantai di Gunungkidul memang luar biasa menawan dan eksotik. Namun, siapa sangka, di balik eksotiknya wisata pantai di kabupaten terluas di DIY ini ternyata ada wisata kuliner yang sangat terkenal hingga negeri jiran Malaysia, Korea, dan China.
Tersebutlah masakan lobster hasil tangkapan nelayan di berbagai pantai di Gunungkidul menjadi menu wajib wisatawan mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, China, dan India saat berkunjung ke Pantai Timang. Di dekat pantai yang terkenal dengan gondolanya ini, sebuah rumah makan khusus lobster sangat ramai dikunjungi wisatawan asing yang sengaja datang untuk menyantap lobster. (Baca: Memilih Makanan Sehat Saat Pandemi, Brokoli Udang Saus Tiram)
Kedai Lobster Pak Sis menjadi satu satunya kedai lobster untuk menikmati lobster sepuasnya. Dengan koki andalan yang tidak lain anaknya sendiri, Wasiman, Pak Sis memulai bisnis yang dilakoni sejak 2015.
Dalam sehari kedai lobster yang berada tepat di lokasi parkir mobil jeep menuju Pantai Timang ini bisa menghabiskan 1 kuintal lobster. Kedai ini awalnya hanya mempunyai menu lobster asam manis, atau saus tiram, kini kedai ini juga menambah dengan menu cah kangkung dan ikan dorang dalam satu paketnya.
Wanginya lobster matang seakan memberikan isyarat untuk segera menggerakkan jemari dan lidah kita bersiap-siap menikmati hidangan tersebut, begitu hidangan sampai meja. Tak perlu heran, saat bersantap di sana, banyak pengunjung lain dengan logat bahasa Mandarin dan Melayu. Kedai ini memang menjadi salah satu destinasi kuliner bagi wisatawan asal Malaysia, Singapura, China, Korea dan India.
Di kedai ini Anda pun bisa memilih ukuran lobster yang Anda inginkan. Semuanya masih segar bisa kita pilih di kolam. Namun, Kedai Lobster Pak Sis tetap mempertahankan berat lobster di atas 200 gram. "Jadi konsumen boleh memilih, namun minimal satu lobster dengan berat 200 gram atau satu kilogram berisi 5 ekor," kata Pak Sis kepada KORAN SINDO beberapa waktu lalu. (Baca juga: Resep dan Cara Pembuatan Sup Telur Puyuh yang Menyehatkan)
Bisnis kedai lobster ini merupakan bisnis lanjutan. Awalnya dia merupakan nelayan pencari lobster di Pantai Timang. Untuk memudahkan mencari lobster di pulau kecil di pantai tersebut, dia kemudian membuat gondola.
Seiring perkembangan, Gondola menjadi daya tarik wisatawan di pantai yang berjarak sekitar 60 km tenggara Yogyakarta ini. Dengan perkembangan wisata dia pun membidik usaha rumah makan.
Kemudian anaknya yang bekerja di restoran di Jakarta, Wasiman, diminta pulang dan memulai usaha. Wasiman mengaku awalnya hanya menawarkan kepada wisatawan yang berkunjung. Akhirnya wisatawan tertarik dan membuat rumah makan di rumahnya. “Sebelum korona ini kami sempat kewalahan. Setiap hari minimal 100 kg habis, bahkan bisa di atas 1,5 kuintal," kata Wasiman.
Tersebutlah masakan lobster hasil tangkapan nelayan di berbagai pantai di Gunungkidul menjadi menu wajib wisatawan mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, China, dan India saat berkunjung ke Pantai Timang. Di dekat pantai yang terkenal dengan gondolanya ini, sebuah rumah makan khusus lobster sangat ramai dikunjungi wisatawan asing yang sengaja datang untuk menyantap lobster. (Baca: Memilih Makanan Sehat Saat Pandemi, Brokoli Udang Saus Tiram)
Kedai Lobster Pak Sis menjadi satu satunya kedai lobster untuk menikmati lobster sepuasnya. Dengan koki andalan yang tidak lain anaknya sendiri, Wasiman, Pak Sis memulai bisnis yang dilakoni sejak 2015.
Dalam sehari kedai lobster yang berada tepat di lokasi parkir mobil jeep menuju Pantai Timang ini bisa menghabiskan 1 kuintal lobster. Kedai ini awalnya hanya mempunyai menu lobster asam manis, atau saus tiram, kini kedai ini juga menambah dengan menu cah kangkung dan ikan dorang dalam satu paketnya.
Wanginya lobster matang seakan memberikan isyarat untuk segera menggerakkan jemari dan lidah kita bersiap-siap menikmati hidangan tersebut, begitu hidangan sampai meja. Tak perlu heran, saat bersantap di sana, banyak pengunjung lain dengan logat bahasa Mandarin dan Melayu. Kedai ini memang menjadi salah satu destinasi kuliner bagi wisatawan asal Malaysia, Singapura, China, Korea dan India.
Di kedai ini Anda pun bisa memilih ukuran lobster yang Anda inginkan. Semuanya masih segar bisa kita pilih di kolam. Namun, Kedai Lobster Pak Sis tetap mempertahankan berat lobster di atas 200 gram. "Jadi konsumen boleh memilih, namun minimal satu lobster dengan berat 200 gram atau satu kilogram berisi 5 ekor," kata Pak Sis kepada KORAN SINDO beberapa waktu lalu. (Baca juga: Resep dan Cara Pembuatan Sup Telur Puyuh yang Menyehatkan)
Bisnis kedai lobster ini merupakan bisnis lanjutan. Awalnya dia merupakan nelayan pencari lobster di Pantai Timang. Untuk memudahkan mencari lobster di pulau kecil di pantai tersebut, dia kemudian membuat gondola.
Seiring perkembangan, Gondola menjadi daya tarik wisatawan di pantai yang berjarak sekitar 60 km tenggara Yogyakarta ini. Dengan perkembangan wisata dia pun membidik usaha rumah makan.
Kemudian anaknya yang bekerja di restoran di Jakarta, Wasiman, diminta pulang dan memulai usaha. Wasiman mengaku awalnya hanya menawarkan kepada wisatawan yang berkunjung. Akhirnya wisatawan tertarik dan membuat rumah makan di rumahnya. “Sebelum korona ini kami sempat kewalahan. Setiap hari minimal 100 kg habis, bahkan bisa di atas 1,5 kuintal," kata Wasiman.
tulis komentar anda