Kunker ke Toraja Utara, Pesan Menparekraf Sandiaga Uno ke Desa Wisata: Inovasi, Adaptasi, Kolaborasi

Senin, 22 November 2021 - 14:31 WIB
Selanjutnya, Pa’dena’-dena’, tarian yang memiliki makna hidup dalam kebersamaan berdampingan antar manusia, alam, dan hewan.

Desa wisata ini juga memiliki ragam kuliner, seperti kue Depatori, kue yang berasal dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah. Juga Pa'piong, olahan makanan seperti ayam, ikan, maupun daging yang dimasak menggunakan bambu. Desa Wisata Lembong Nonongan juga kaya akan ragam kain tenun dan hiasan manik-manik.

Selain itu, Desa Wisata Lembang Nonongan juga memiliki Tongkonan Nonongan. Tongkonan Nonongan merupakan rumah adat yang tertua serta memiliki historis tinggi, baik dari segi mitologi masyarakat Toraja maupun dari sistem kebudayaan serta adat istiadat yang berlaku hingga sekarang.

"Tadi saya melihat begitu banyak produk yang berpotensi bisa membuka usaha dan lapangan kerja. Akan menarik jika kita terus berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi," kata Sandiaga.

Guna mendukung pengembangan potensi ke depannya, Menparekraf mengatakan pihaknya akan menyiapkan pendampingan bagi pokdarwis setempat tentang pengelolaan desa wisata.

Nama Adat

Dalam kesempatan itu Menparekraf Sandiaga Uno mendapat kehormatan berupa pemberian nama adat Tandipau', yang disematkan oleh Ketua Lembaga Adat Lembang Wisata Nonongan, Tete Bumbungan. Penyematan nama adat ditandai dengan pengalungan sarung berwarna putih.

Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang, mengucapkan terima kasih atas penetapan Desa Wisata Lembang Nonongan menjadi salah satu desa wisata terbaik di ajang ADWI 2021. Bersama masyarakat, pihaknya berkomitmen untuk memperkuat kearifan lokal yang ada sehingga dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan."Kami sangat bersyukur atas hari ini, semoga ke depan dapat membangkitkan ekonomi kita di tengah pandemi," kata Yohanis Bassang.



Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung; Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan, Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua; Direktur Pengembangan Destinasi II, Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan; serta Kadis Budpar Sulawesi Selatan, Muhammad Jufri.
Halaman :