Novia Widyasari Pernah Punya Cita-Cita Ini sebelum Bunuh Diri Minum Sianida
Minggu, 05 Desember 2021 - 06:32 WIB
“Dan ada seseorang anak yg tengil kemudian guru mengeluarkan mereka dari kelas saat pelajaran, padahal bukankah usia remaja adalah usia minim empati. Apakah mengeluarkan siswa dari kelas membuat dia berubah dan pandai? Berikan nasehat dan sanksi tapi jangan memotong haknya yaitu mendapat materi yang sama,” ujarnya.
Sebelumnya, Novia memang sudah menjadi guru les privat di sela-sela kuliahnya dengan gaji Rp35 ribu hingga Rp50 ribu untuk satu kali pertemuan. Saat mengajar, dia selalu membawa es krim dan jajanan untuk muridnya.
Novia juga selalu memberikan waktu beberapa menit kepada muridnya untuk bermain media sosial sebagai hiburan. Bahkan, Novia pun rela mengajar tanpa dibayar serta memberikan penghargaan kepada murid ketika mereka mendapatkan nilai jelek.
“Ketika siswa saya mendapat nilai jelek, saya bersedia menambah jam les tanpa dibayar dan memberikan dia rewards asal dia tidak menyerah karena nilai yg anjlok,” ungkapnya.
Novia berjanji akan menjadi guru yang selalu mendukung murid-muridnya. Dia ingin berbuat baik dan akrab tanpa harus membuat para murid merasa takut.
“Saya ingin dekat dengan siswa saya nanti apabila Allah mengizinkan saya untuk menunaikan apa yang saya cita-citakan. Saya tidak akan pernah memarahi mereka dan menunjukkan muka tidak enak,” katanya.
Meski terdengar klise, namun itulah alasan Novia ingin menjadi guru. Mungkin karena terlahir dari keluarga yang cukup mampu, dia pun tumbuh menjadi seseorang yang tak begitu memikirkan nilai uang.
“Bukan tidak butuh uang, namun hidup saya sudah cukup. Dan semoga Allah akan terus mencukupi hidup saya bersama apa yg saya cita citakan,” pungkasnya.
Namun sayang, cita-cita mulia tersebut harus sirna. Kejadian buruk telah menimpa dirinya hingga berakhir bunuh diri dan meninggal dunia akibat meminum cairan sianida.
Sebelumnya, Novia memang sudah menjadi guru les privat di sela-sela kuliahnya dengan gaji Rp35 ribu hingga Rp50 ribu untuk satu kali pertemuan. Saat mengajar, dia selalu membawa es krim dan jajanan untuk muridnya.
Novia juga selalu memberikan waktu beberapa menit kepada muridnya untuk bermain media sosial sebagai hiburan. Bahkan, Novia pun rela mengajar tanpa dibayar serta memberikan penghargaan kepada murid ketika mereka mendapatkan nilai jelek.
“Ketika siswa saya mendapat nilai jelek, saya bersedia menambah jam les tanpa dibayar dan memberikan dia rewards asal dia tidak menyerah karena nilai yg anjlok,” ungkapnya.
Novia berjanji akan menjadi guru yang selalu mendukung murid-muridnya. Dia ingin berbuat baik dan akrab tanpa harus membuat para murid merasa takut.
“Saya ingin dekat dengan siswa saya nanti apabila Allah mengizinkan saya untuk menunaikan apa yang saya cita-citakan. Saya tidak akan pernah memarahi mereka dan menunjukkan muka tidak enak,” katanya.
Meski terdengar klise, namun itulah alasan Novia ingin menjadi guru. Mungkin karena terlahir dari keluarga yang cukup mampu, dia pun tumbuh menjadi seseorang yang tak begitu memikirkan nilai uang.
“Bukan tidak butuh uang, namun hidup saya sudah cukup. Dan semoga Allah akan terus mencukupi hidup saya bersama apa yg saya cita citakan,” pungkasnya.
Namun sayang, cita-cita mulia tersebut harus sirna. Kejadian buruk telah menimpa dirinya hingga berakhir bunuh diri dan meninggal dunia akibat meminum cairan sianida.
Lihat Juga :
tulis komentar anda