Iklan Thailand Sedih dan Amat Menyentuh, Berasa Nonton Drama Mellow
Kamis, 16 Desember 2021 - 05:50 WIB
JAKARTA - Iklan Thailand sedih dan amat menyentuh tak kalah seru dengan drama dalam sebuah film. Melihat iklan-iklan ini tak ubahnya menyaksikan jalinan cerita film nan mellow.
Sebagai sarana promosi barang atau jasa, iklan sebaiknya disampaikan dengan cara kreatif, unik, dan dapat menyentuh audiens yang melihat. Salah satu cara yang bisa dan banyak dilakukan adalah menghadirkan sebuah jalan cerita yang terasa sangat menyentuh.
Hal itulah yang kerap dilakukan oleh sejumlah iklan asal Thailand. Bahkan saking menyentuhnya, menonton sederet iklan ini serasa menyaksikan sebuah drama bergenre mellow lho! Penasaran? Berikut deretan iklan Thailand paling sedih, yang dirangkum dari berbagai sumber Kamis (16/12/2021).
1. Memberi adalah Komunikasi Terbaik
Iklan ini menceritakan tentang seorang anak kecil yang ketahuan mencuri obat dari sebuah toko kelontong. Saat dicecar oleh si penjaga toko, ia mengaku terpaksa melakukannya karena sang ibu sakit dan tidak punya uang.
Mengetahui hal itu, bapak penjual makanan yang berada di dekat toko tersebut lantas membayar obat dan bahkan memberikan sayur sup kepada si anak.
30 tahun kemudian, bapak penjual makanan tersebut jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit dengan tagihan yang luar biasa besar. Keluarga si bapak awalnya kelimpungan hingga memutuskan untuk menjual seluruh kedai makanan mereka.
Sebagai sarana promosi barang atau jasa, iklan sebaiknya disampaikan dengan cara kreatif, unik, dan dapat menyentuh audiens yang melihat. Salah satu cara yang bisa dan banyak dilakukan adalah menghadirkan sebuah jalan cerita yang terasa sangat menyentuh.
Hal itulah yang kerap dilakukan oleh sejumlah iklan asal Thailand. Bahkan saking menyentuhnya, menonton sederet iklan ini serasa menyaksikan sebuah drama bergenre mellow lho! Penasaran? Berikut deretan iklan Thailand paling sedih, yang dirangkum dari berbagai sumber Kamis (16/12/2021).
1. Memberi adalah Komunikasi Terbaik
Iklan ini menceritakan tentang seorang anak kecil yang ketahuan mencuri obat dari sebuah toko kelontong. Saat dicecar oleh si penjaga toko, ia mengaku terpaksa melakukannya karena sang ibu sakit dan tidak punya uang.
Mengetahui hal itu, bapak penjual makanan yang berada di dekat toko tersebut lantas membayar obat dan bahkan memberikan sayur sup kepada si anak.
30 tahun kemudian, bapak penjual makanan tersebut jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit dengan tagihan yang luar biasa besar. Keluarga si bapak awalnya kelimpungan hingga memutuskan untuk menjual seluruh kedai makanan mereka.
tulis komentar anda