Jadi Ikon Wisata Sejarah, Begini Kisah Bundaran Tugu di Kota Malang

Sabtu, 08 Januari 2022 - 10:14 WIB
"Jadi bouwplan dua ini dibangun kawasan Tugu dan Balai Kota Malang. Awalnya di situ tempatnya para petinggi atau pejabat istilahnya, makanya kelurahannya dinamakan Tumenggungan. Ada salah satu suluk silir, ada kata Tumenggungan, di situ namanya Tumenggung, yang artinya para petinggi," bebernya.

Peperangan mempertahankan kemerdekaan di tahun 1946-1949 menjadikan Kota Malang juga saksi sejarah, bagaimana mempertahankan kekuasaan dari Belanda. Demi menghindari Kota Malang dikuasai Belanda, tentara pejuang membumihanguskan Kota Malang.

Tak pelak gedung-gedung, seperti Balai Kota Malang, Gedung Sekolah HBS (AMS) yang sekarang menjadi sekolah SMA, kediaman panglima militer Belanda, Hotel Splendid, dan beberapa bangunan villa di sekitar pusat kota dibakar.

Barulah usai rangkaian mempertahankan kemerdekaan dan berhasil mengusir Belanda di agresi militer I dan II, pemerintah Indonesia kembali perlahan-lahan membangun sejumlah bangunan itu, termasuk di antaranya Balai Kota Malang dan bundaran.

"Ketika balai kota didirikan lagi, dengan peresmian dari Bung Karno, bundaran di depannya itu dikasih tugu itu. Jadi tugu itu bukan ikon Kota Malang, tapi tugu simbol kemerdekaan Indonesia, ditaruh di depannya Balai Kota Malang," jelas Rakai Hino.



Sementara itu, pakar sejarah Dr. Reza Hudiyanto menuturkan, pembangunan kembali ditandai dengan peletakan baru pertamanya oleh Gubernur Jawa Timur kala itu, Doel Arnowo pada 17 Agustus 1946.

Pembangunannya disaksikan langsung oleh Wali Kota Malang saat itu M. Sardjono dan diresmikan oleh Ir. Soekarno.

"Bukan bentuknya kolam, tapi itu hanya lapangan, masih kecil itu. Dibangun lagi tahun 1946 setelah kemerdekaan dibangun. Sebelumnya republik kita enggak ada waktu dengan gitu, sibuk ngatasi inflasi kayak gitu, pengungsi, mempertahankan garis demarkasi," papar Reza Hudiyanto.

Menurutnya, dari beberapa kota di pedalaman yang bebas dari kekuasaan Belanda, Malang-lah yang menjadi kota paling modern dari aspek infrastruktur dan paling bagus. Faktor politik pun juga menyertai pembangunan monumen ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More