Industri Kreatif Motor Custom Tak Terpengaruh Covid-19, Pesanan Tetap Ngegas
Kamis, 11 Juni 2020 - 05:28 WIB
MALANG - Pandemi virus corona atau Covid-19 tak menghalangi kreativitas dan produktivitas penghobi motor custom di Malang. Di tengah pandemi ini, sejumlah bengkel justri memanfaatkan peluang untuk meningkatkan produktivitas mereka.
"Alhamdulillah pesanan tetap datang meski virus corona ramai di Malang. Banyak pemesan motor custom ini datang dari luar Malang, bahkan luar Jawa," ungkap Dimas Zakaria, builder dari Bold Riders Malang.
Pemilik bengkel kustom DJ AS Garage di Malang ini menuturkan, industri kreatif seperti motor custom memiliki pasar tersendiri. Selain berbasis komunitas, biasanya pemesan motor custom adalah orang-orang yang suka berpetualang. Karena itu dampak pandemi Covid-19 tidak terlalu berpengaruh.
"Jika sebelum pandemi ini kami bisa menerima dan menggarap tiga sampai empat pesanan per bulan, saat ini jumlah pesanan juga tak jauh berbeda. Yang membedakan, sekarang ini dalam bekerja lebih memperhatikan aspek kesehatan dan protokol pencegahan Covid-19," tuturnya.
Zakaria juga mengungkapkan fenomena unik menjelang lebaran yang lalu. Menurutnya banyak pemesan yang datang dan meminta motornya sudah siap saat lebaran tiba.
"Mungkin buat silaturahmi, buat tongkrongan, jadi cari tunggangan yang baru. Bisa tampil beda di hari raya tentu bikin tambah pede," ungkapnya.
Motor custom yang paling banyak dipesan di DJ AS Garage adalah motor custom jenis chopper, kemudian scrambler. Biaya yang dihabiskan untuk membuat satu motor ini beragam, mulai Rp 10 juta hingga Rp 60 juta.
"Mesin yang dipakai untuk motor kustom kebanyakan adalah mesin merek Scorpio (Yamaha) dan Binter Mercy," tutur Bold Riders yang sering ikut kontes modifikasi motor ini.
Yanto pemilik bengkel kustom K09 juga tetap mengerjakan pesanan dari konsumennya. "Sebulan biasanya ada dua motor yang masuk," kata builder yang juga anggota Bold Riders Malang ini.
Pemesan motor custom yang datang ke bengkel Yanto juga berasal dari berbagai daerah seperti Bali dan tentu saja Malang.
Minat anak motor terhadap custom semakin tinggi. Inilah yang membuat bisnis ini tetap bisa ngegas dalam berbagai situasi, termasuk menghadapi corona saat ini.
Lihat Juga: Angela Tanoesoedibjo Yakin MNC Group Jadi Pusat Inovasi Industri Kreatif Indonesia di HUT ke-35
"Alhamdulillah pesanan tetap datang meski virus corona ramai di Malang. Banyak pemesan motor custom ini datang dari luar Malang, bahkan luar Jawa," ungkap Dimas Zakaria, builder dari Bold Riders Malang.
Pemilik bengkel kustom DJ AS Garage di Malang ini menuturkan, industri kreatif seperti motor custom memiliki pasar tersendiri. Selain berbasis komunitas, biasanya pemesan motor custom adalah orang-orang yang suka berpetualang. Karena itu dampak pandemi Covid-19 tidak terlalu berpengaruh.
"Jika sebelum pandemi ini kami bisa menerima dan menggarap tiga sampai empat pesanan per bulan, saat ini jumlah pesanan juga tak jauh berbeda. Yang membedakan, sekarang ini dalam bekerja lebih memperhatikan aspek kesehatan dan protokol pencegahan Covid-19," tuturnya.
Zakaria juga mengungkapkan fenomena unik menjelang lebaran yang lalu. Menurutnya banyak pemesan yang datang dan meminta motornya sudah siap saat lebaran tiba.
"Mungkin buat silaturahmi, buat tongkrongan, jadi cari tunggangan yang baru. Bisa tampil beda di hari raya tentu bikin tambah pede," ungkapnya.
Motor custom yang paling banyak dipesan di DJ AS Garage adalah motor custom jenis chopper, kemudian scrambler. Biaya yang dihabiskan untuk membuat satu motor ini beragam, mulai Rp 10 juta hingga Rp 60 juta.
"Mesin yang dipakai untuk motor kustom kebanyakan adalah mesin merek Scorpio (Yamaha) dan Binter Mercy," tutur Bold Riders yang sering ikut kontes modifikasi motor ini.
Yanto pemilik bengkel kustom K09 juga tetap mengerjakan pesanan dari konsumennya. "Sebulan biasanya ada dua motor yang masuk," kata builder yang juga anggota Bold Riders Malang ini.
Pemesan motor custom yang datang ke bengkel Yanto juga berasal dari berbagai daerah seperti Bali dan tentu saja Malang.
Minat anak motor terhadap custom semakin tinggi. Inilah yang membuat bisnis ini tetap bisa ngegas dalam berbagai situasi, termasuk menghadapi corona saat ini.
Lihat Juga: Angela Tanoesoedibjo Yakin MNC Group Jadi Pusat Inovasi Industri Kreatif Indonesia di HUT ke-35
(msd)
tulis komentar anda