Taman Mini Indonesia Indah Dibuka 20 Juni, Ini Persiapannya
Kamis, 11 Juni 2020 - 05:36 WIB
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).Foto/SINDOnews/Okto Rizki Alpino
JAKARTA - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang merupakan salah satu obyek wisata andalan di Tanah Air rencana mulai buka kembali 20 Juni mendatang. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut para pengunjung di miniatur Indonesia ini.
Salah satu persiapan yang dilakukan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta adalah melakukan penyemprotan cairan disinfektan.
Menurut Kepala Dinas PKP DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan di TMII merupakan kerja sama antara Dinas PKP dengan manajemen TMII dalam rangka sterilisasi tempat wisata. Sebanyak 28 unit mobil pemadam kebakaran dilibatkan untuk mempermudah proses penyemprotan di kawasan TMII.
"Penyemprotan terdiri dari 34 unit anjungan daerah, 20 unit museum, 15 unit taman, 7 unit rumah ibadah dan 6 gedung pertemuan," kata Satriadi.
Pembukaan TMII sendiri nantinya akan mengacu pada ketentuan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi. Dimana, jumlah pengujung akan dibatasi sebesar 50% dari total kapasitas kawasan tersebut.
Salah satu persiapan yang dilakukan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta adalah melakukan penyemprotan cairan disinfektan.
Menurut Kepala Dinas PKP DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan di TMII merupakan kerja sama antara Dinas PKP dengan manajemen TMII dalam rangka sterilisasi tempat wisata. Sebanyak 28 unit mobil pemadam kebakaran dilibatkan untuk mempermudah proses penyemprotan di kawasan TMII.
"Penyemprotan terdiri dari 34 unit anjungan daerah, 20 unit museum, 15 unit taman, 7 unit rumah ibadah dan 6 gedung pertemuan," kata Satriadi.
Pembukaan TMII sendiri nantinya akan mengacu pada ketentuan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi. Dimana, jumlah pengujung akan dibatasi sebesar 50% dari total kapasitas kawasan tersebut.
(msd)
tulis komentar anda