Ini Perbedaan Kolesterol LDL dan HDL Serta Kisaran Angka Normalnya
Rabu, 19 Januari 2022 - 14:52 WIB
JAKARTA - Perbedaan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan kolesterol high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik penting untuk diketahui. Lipoprotein terbuat dari lemak dan protein. Kolesterol bergerak melalui tubuh saat berada di dalam lipoprotein.
HDL dikenal sebagai kolesterol baik karena mengangkut kolesterol ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. HDL membantu membersihkan tubuh dari kelebihan kolesterol sehingga kecil kemungkinannya untuk berakhir di arteri Anda.
Sedangkan LDL disebut kolesterol jahat karena membawa kolesterol ke arteri Anda, di mana ia dapat terkumpul di dinding arteri. Terlalu banyak kolesterol di arteri dapat menyebabkan penumpukan plak yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Dilansir dari Healthline, Rabu (19/1/2022) ini dapat meningkatkan risiko pembekuan darah di arteri. Jika gumpalan darah pecah dan menyumbat arteri di jantung atau otak, Anda mungkin mengalami stroke atau serangan jantung.
Penumpukan plak juga dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke organ utama. Kekurangan oksigen ke organ atau arteri Anda dapat menyebabkan penyakit ginjal atau penyakit arteri perifer, selain serangan jantung atau stroke.
Sementara itu, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kolesterol Anda tinggi adalah melalui tes darah yang mengukur kolesterol dalam miligram per desiliter darah (mg/dL). Semakin tinggi angka kolesterol maka semakin baik.
Setidaknya kadar kolesterol HDL harus lebih tinggi dari 55 mg/dL untuk wanita dan 45 mg/dL untuk pria. Sedangkan semakin rendah angka kolesterol LDL, semakin baik.
Kolesterol jenis ini idealnya tidak lebih dari 130 mg/dL jika Anda tidak memiliki penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, atau diabetes. Selain itu, bagi mereka yang mengidap kondisi tersebut atau kolesterol tinggi disarankan kadar kolesterol LDL tidak lebih dari 100 mg/dL.
Lihat Juga: 10 Tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Hati-hati Nyeri Dada seperti Serangan Jantung
HDL dikenal sebagai kolesterol baik karena mengangkut kolesterol ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. HDL membantu membersihkan tubuh dari kelebihan kolesterol sehingga kecil kemungkinannya untuk berakhir di arteri Anda.
Sedangkan LDL disebut kolesterol jahat karena membawa kolesterol ke arteri Anda, di mana ia dapat terkumpul di dinding arteri. Terlalu banyak kolesterol di arteri dapat menyebabkan penumpukan plak yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Dilansir dari Healthline, Rabu (19/1/2022) ini dapat meningkatkan risiko pembekuan darah di arteri. Jika gumpalan darah pecah dan menyumbat arteri di jantung atau otak, Anda mungkin mengalami stroke atau serangan jantung.
Penumpukan plak juga dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke organ utama. Kekurangan oksigen ke organ atau arteri Anda dapat menyebabkan penyakit ginjal atau penyakit arteri perifer, selain serangan jantung atau stroke.
Sementara itu, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kolesterol Anda tinggi adalah melalui tes darah yang mengukur kolesterol dalam miligram per desiliter darah (mg/dL). Semakin tinggi angka kolesterol maka semakin baik.
Setidaknya kadar kolesterol HDL harus lebih tinggi dari 55 mg/dL untuk wanita dan 45 mg/dL untuk pria. Sedangkan semakin rendah angka kolesterol LDL, semakin baik.
Kolesterol jenis ini idealnya tidak lebih dari 130 mg/dL jika Anda tidak memiliki penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, atau diabetes. Selain itu, bagi mereka yang mengidap kondisi tersebut atau kolesterol tinggi disarankan kadar kolesterol LDL tidak lebih dari 100 mg/dL.
Lihat Juga: 10 Tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Hati-hati Nyeri Dada seperti Serangan Jantung
(dra)
tulis komentar anda