Pentingnya Pelayanan KB pada Masa New Normal

Kamis, 11 Juni 2020 - 16:06 WIB
KB merupakan program strategis meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah juga berkomitmen menggencarkan Program KB untuk menurunkan angka kelahiran agar Indonesia bisa tumbuh seimbang. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah mengurangi akses ke layanan kesehatan reproduksi serta membatasi sosialisasi dan penyuluhan KB selama periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akibatnya, Indonesia diperkirakan mengalami lonjakan angka kelahiran pada 2021.

Data BKKBN terbaru menyebutkan, dibanding 2019, terjadi penurunan sebanyak 1.179.467 pelayanan KB selama Januari – April 2020. Oleh karena itu, masa new normal setelah meredanya pandemi, seharusnya dimanfaatkan untuk segera menghidupkan kembali pelayanan KB.

“KB merupakan program strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang harus kita jaga implementasinya agar berkesinambungan. Pemerintah sudah berkomitmen menggencarkan kembali Program KB untuk menurunkan angka kelahiran sehingga penduduk Indonesia bisa tumbuh seimbang. Namun, selama masa pandemi kita melihat penurunan partisipasi KB yang cukup besar,” kata Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).



Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap pelaksanaan Program KB yang selama ini mengandalkan kegiatan tatap muka dalam sosialisasi, penyuluhan, dan pemberian layanan kontrasepsi. Selama masa pandemi muncul kekhawatiran masyarakat untuk mengakses pelayanan KB di klinik bidan atau dokter.

Banyak dokter atau bidan yang menutup kliniknya karena tak memiliki perlengkapan memadai untuk mencegah penularan Covid-19. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk ber-KB secara mandiri selama masa pandemi pun masih rendah. (Baca juga: Disney Studios Akan Bikin Film Musikal dari Karya Lionel Richie ).

BKKBN mengungkap terjadinya penurunan drastis penggunaan kontrasepsi pada Maret 2020 dibandingkan Februari 2020. Penggunaan berbagai alat kontrasepsi di seluruh Indonesia pada periode itu mengalami penurunan 35% sampai 47%, yang bisa berimbas pada meningkatnya jumlah kehamilan tidak direncanakan sebesar 15% pada 2021.

“Peningkatan angka kehamilan apalagi yang tidak direncanakan akan menimbulkan masalah bagi keluarga di tengah situasi ekonomi yang sedang lesu dan tantangan bagi pemerintah dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk. Karena itu, masa new normal setelah meredanya pandemi

menjadi momentum bagi BKKBN dan para pemangku kepentingan lainnya untuk kembali menggencarkan pelaksanaan Program KB dengan mendorong bidan dan dokter membuka kembali layanan KB serta mendorong masyarakat untuk tidak ragu mengakses layanan KB dan terus memakai alat kontrasepsi,” tambah Hasto Wardoyo.

Menjaga keberlangsungan program KB merupakan sebuah misi dengan pertaruhan yang besar, mengingat selama beberapa dekade ini KB tidak hanya berperan sebagai pengendali pertumbuhan penduduk tetapi juga telah berkontribusi dalam menunjang pembangunan Indonesia yang lebih berkelanjutan serta menciptakan bonus demografi sebagai modal pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat di masa depan. Selain itu, yang tak kalah pentingnya, kesehatan reproduksi sebagai salah satu fokus utama Program KB telah menjadi kebutuhan mendasar bagi perempuan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More