Maria Andromeda Bagikan Pengalaman Jalani Karantina Miss Indonesia, Sempat Kangen Orang Tua
Sabtu, 22 Januari 2022 - 09:58 WIB
Maria Andromeda mendapat banyak pengalaman ketika menjalani karantina Miss Indonesia 2017, salah satunya adalah tak menggenggam handphone setiap saat. / Foto: MPI/Melati Pratiwi
JAKARTA - Maria Andromeda mendapat banyak pengalaman ketika menjalani karantina Miss Indonesia 2017, salah satunya adalah tak menggenggam handphone setiap saat.
Miss Persahabatan 2017 itu hanya bisa menggunakan handphone pada waktu tertentu. Seperti misalnya ketika pihak Miss Indonesia meminta para finalis mengunggah foto untuk keperluan acara , finalis baru boleh diizinkan mengakses ponsel mereka.
"Dikasih handphone cuma sekitar 3 menit habis kegiatan. itu juga hanya diminta upload foto, tidak sempat mengedit foto juga kalau enggak salah," ungkap Maria saat ditemui di iNews Tower, Jumat, 21 Januari 2022.
Dia pun tidak merasa keberatan jika harus berhenti sejenak menggunakan media sosial selama karantina. Pasalnya, kala itu media sosial memang belum segencar sekarang.
Kendati demikian, terdapat sayu hal yang membuatnya cukup sedih yakni ketika menahan rindu kepada orang tua. Terbatasnya penggunaan ponsel selama masa karantina, membuat Maria tak bisa leluasa menghubungi keluarga khususnya orang tua.
"Saya ingat sekali saat karantina dikasih waktu menelepon orang tua, itu waktunya sekitar jam 12 malam atau jam 1 pagi, saat lagi evaluasi di akhir kegiatan," kata dia.
Umumnya orang tua di waktu tersebut sudah tertidur lelap. Tapi Maria merasa beruntung kedua orang tuanya masih mengangkat telepon saat itu. Segera saja dia menumpahkan segala kerinduan yang dia pendam.
"Jadi bener-bener kayak doorprise, pas saya telepon orang tua saya, itu kebetulan diangkat. Itu benar-benar nangis, karena kangen banget yah," ujar finalis Miss Indonesia 2017 asal Nusa Tenggara Timur tersebut.
Meskipun dia harus merasakan pahitnya menahan rindu kepada keluarga maupun orang terdekat, Maria tetap bersyukur bisa lolos sebagai finalis Miss Indonesia 2017. Dia mendapatkan banyak pelajaran berharga mulai dari etika hingga melatih kepercayaan diri.
Miss Persahabatan 2017 itu hanya bisa menggunakan handphone pada waktu tertentu. Seperti misalnya ketika pihak Miss Indonesia meminta para finalis mengunggah foto untuk keperluan acara , finalis baru boleh diizinkan mengakses ponsel mereka.
"Dikasih handphone cuma sekitar 3 menit habis kegiatan. itu juga hanya diminta upload foto, tidak sempat mengedit foto juga kalau enggak salah," ungkap Maria saat ditemui di iNews Tower, Jumat, 21 Januari 2022.
Dia pun tidak merasa keberatan jika harus berhenti sejenak menggunakan media sosial selama karantina. Pasalnya, kala itu media sosial memang belum segencar sekarang.
Kendati demikian, terdapat sayu hal yang membuatnya cukup sedih yakni ketika menahan rindu kepada orang tua. Terbatasnya penggunaan ponsel selama masa karantina, membuat Maria tak bisa leluasa menghubungi keluarga khususnya orang tua.
"Saya ingat sekali saat karantina dikasih waktu menelepon orang tua, itu waktunya sekitar jam 12 malam atau jam 1 pagi, saat lagi evaluasi di akhir kegiatan," kata dia.
Umumnya orang tua di waktu tersebut sudah tertidur lelap. Tapi Maria merasa beruntung kedua orang tuanya masih mengangkat telepon saat itu. Segera saja dia menumpahkan segala kerinduan yang dia pendam.
"Jadi bener-bener kayak doorprise, pas saya telepon orang tua saya, itu kebetulan diangkat. Itu benar-benar nangis, karena kangen banget yah," ujar finalis Miss Indonesia 2017 asal Nusa Tenggara Timur tersebut.
Meskipun dia harus merasakan pahitnya menahan rindu kepada keluarga maupun orang terdekat, Maria tetap bersyukur bisa lolos sebagai finalis Miss Indonesia 2017. Dia mendapatkan banyak pelajaran berharga mulai dari etika hingga melatih kepercayaan diri.
(nug)
tulis komentar anda