6 Ikan yang Mengandung Merkuri, Ini Bahayanya Jika Dikonsumsi Berlebihan
Rabu, 02 Februari 2022 - 15:25 WIB
JAKARTA - Ikan yang mengandung merkuri berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Bagi kebanyakan orang, risiko merkuri dengan mengonsumsi ikan bukanlah masalah kesehatan .
Dilansir dari WebMD, Rabu (2/2/2022) namun, beberapa ikan mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi dapat membahayakan bayi yang belum lahir atau sistem saraf anak yang sedang berkembang.
Risiko merkuri pada ikan tergantung pada jumlah ikan yang dimakan serta kadar merkuri dalam ikan. Jumlah merkuri dalam ikan dan makanan laut lainnya tergantung pada spesies dan tingkat polusi di lingkungannya.
Secara keseluruhan, ikan yang lebih besar dan berumur lebih panjang cenderung mengandung merkuri paling banyak. Dilansir dari Healthline, ini termasuk hiu, ikan todak, tuna segar, marlin, king mackerel, tilefish.
Sedangkan ikan yang paling sering dimakan yang rendah merkuri adalah udang, tuna kalengan, salmon, pollock, dan lele. Menariknya, air laut hanya mengandung konsentrasi kecil metilmerkuri.
Namun, tumbuhan laut seperti alga menyerapnya. Ikan kemudian memakan ganggang tersebut, menyerap dan menahan merkurinya. Ikan pemangsa yang lebih besar kemudian menumpuk tingkat yang lebih tinggi dari memakan ikan yang lebih kecil.
Ikan yang lebih besar cenderung memakan banyak ikan yang lebih kecil, yang mengandung sedikit merkuri. Karena tidak mudah dikeluarkan dari tubuh mereka, kadarnya terakumulasi dari waktu ke waktu. Proses ini dikenal sebagai bioakumulasi
Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyarankan wanita hamil, ibu menyusui, dan anak kecil untuk menghindari beberapa jenis ikan dan makan ikan yang lebih rendah kadar air raksa.
Dilansir dari WebMD, Rabu (2/2/2022) namun, beberapa ikan mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi dapat membahayakan bayi yang belum lahir atau sistem saraf anak yang sedang berkembang.
Risiko merkuri pada ikan tergantung pada jumlah ikan yang dimakan serta kadar merkuri dalam ikan. Jumlah merkuri dalam ikan dan makanan laut lainnya tergantung pada spesies dan tingkat polusi di lingkungannya.
Secara keseluruhan, ikan yang lebih besar dan berumur lebih panjang cenderung mengandung merkuri paling banyak. Dilansir dari Healthline, ini termasuk hiu, ikan todak, tuna segar, marlin, king mackerel, tilefish.
Sedangkan ikan yang paling sering dimakan yang rendah merkuri adalah udang, tuna kalengan, salmon, pollock, dan lele. Menariknya, air laut hanya mengandung konsentrasi kecil metilmerkuri.
Namun, tumbuhan laut seperti alga menyerapnya. Ikan kemudian memakan ganggang tersebut, menyerap dan menahan merkurinya. Ikan pemangsa yang lebih besar kemudian menumpuk tingkat yang lebih tinggi dari memakan ikan yang lebih kecil.
Ikan yang lebih besar cenderung memakan banyak ikan yang lebih kecil, yang mengandung sedikit merkuri. Karena tidak mudah dikeluarkan dari tubuh mereka, kadarnya terakumulasi dari waktu ke waktu. Proses ini dikenal sebagai bioakumulasi
Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyarankan wanita hamil, ibu menyusui, dan anak kecil untuk menghindari beberapa jenis ikan dan makan ikan yang lebih rendah kadar air raksa.
(dra)
tulis komentar anda